Kamis, 25 April 2019

JANGAN TERLALU GEMBIRA DAN JANGAN MENGELUH.


Assalamu'alaikum warahmatullaahi w abarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku saat Allah swt menguji dengan berbagai macam kemudahan dan keberhasilan, janganlah terlalu gembira lalu larut dengan kesenangan sampai melupakan Allah swt.

Dan saat Allah menguji dengan berbagai kepahitan hidup, janganlah terlalu bersedih, tapi sikailah dengan sabar.

Untuk itu perlu kita memahami dari berbagai pengalaman hidup di dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah swt .  Dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan.

Pertama: Mengimani Takdir ILAHI. Apapun yang datang itu adala dari Allah. Suka atau tidak suka tetap harus diterima, dihadapi dan diatasinya dengan baik.

Kedua: Yakinlah,  Ada Hikmah Dibalik Cobaan.  Jadikan setiap peristiwa yang terjadi itu sebagai i'tibar .

Ketiga: Ingatlah, Musibah Yang Kita Hadapi Belum Seberapa.  Jangan emandang hanya kpada diri sendiri saja. Bila kalian merasa susah, maka masih ada yang lebih susah dari kalian di sekitar tetangga kalian .

Keempat: Ketahuilah, Semakin Kuat Iman Akan Semakin Diuji. Tidak ada manusia yang lolos dari ujian Allah swt .

Kelima:  Yakinlah, Di Balik Kesulitan Ada Kemudahan. Selama beraa di dunia antara kesulitan dan kemudahan akan datang dan pergi , tidak akan bisa kekal selamanya.

ALLAH Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: 

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
[QS. Alam Nasyrah: 5]. 

Ayat ini pun diulang setelah itu,  “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
[QS. Alam Nasyrah: 6]. 

Qatadah mengatakan:  
“Diceritakan pada kami bahwa Rasulullah saw pernah memberi kabar gembira pada para sahabatnya dengan ayat di atas, lalu Beliau mengatakan: Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan”

Keenam:  Hadapilah Cobaan Dengan Bersabar.
Menahan hati dan lisan dari berkeluh kesah,  Serta menahan anggota badan dari perilaku emosional, 
Seperti menampar pipi dan merobek baju.  

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu mengatakan:  “Sabar dan iman adalah bagaikan kepala pada jasad manusia. Oleh karenanya, tidak beriman (dengan iman yang sempurna), jika seseorang tidak memiliki kesabaran” 
[Ibnu ‘Abdil Barr, hal. 250, Mawqi’ al-Waraq].

Ketujuh:  Bersabarlah Dari Awal musibah.  
Bukan mengeluh ketika di awal musibah,  Itulah sabar yang sebenarnya.  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:  “Yang namanya sabar seharusnya dimulai ketika awal ditimpa musibah” 
[HR. Bukhari no. 1283].

Wallaahua'lam.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar