Sabtu, 01 Juni 2019

JANGAN BERBUAT SEMAUNYA SENDIRI .


Assaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Sebagai manusia kita tetap menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.

Bila hal itu sudah dilakukan maka serahkan segala urusan selanjutnya kepada Allah wt.

Janganlah memikirkan masalah hasil atau rezeki , karena yang menentukan besar atau kecilnya adalah Allah swt .

Bila kita turut campur kerjaan Allah, maka yang ada adalah bertambah pusing, dan sudah menentang kodratNya. Dan itu merupakan suatu kebodohan.

Allah swt berfirman yang artinya ,
Sungguh Allah tidak pernah menzalimi manusia sedikitpun . 
QS 10 : 44.

Artinya semua manusia diberikan kasih sayang oleh Allah tidak dibeda-beda, baik yang rajin atau malas beribadah, baik yang taat atupun yang menentangNya , baik yang kikir atau yang dermawan , baik yang berilmu atau yang tidak berilmu.

Namun ada sedikit perbedaan yaitu bagi yang taat kepadaNya maka segalanya mengandung berkahNya, dan bagi yang mengingkariNya maka berkahNya dicabut . Itulah yang membedakannya.

 Di dunia kita masih bisa berusaha untuk merubah diri dari tidak baik menjadi baik. Tapi di akhirat sudah tidak ada lagi perbuatan . yang ada  adalah berbagai macam pertanyaan Allah yag harus dijawab.

Allah berfirman yang artnya ,
“ Kebanyakan manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri “ 
QS 10 : 44 .

Jadi sudah tidak aneh bila manusia senangnya berbuat zalim. Itulah mengapa Allah menurunkan Al Qur’an, kepada manusia ?

Tujuannya adalah agar manusia senantiasa menjaga kemuliaan dirinya, kesempurnaan derajatnya , dan menjadi khlaifah yang baik dan benar sesuai kehendak Allah  swt .

Allah befirman 
“ Telak AKU cukupkan nikmatKU kepadamu “ 
QS 5 : 3 .

Cukup artinya tidak lebih tidak pula kurang . Saat ini dikasih berlebih, pasti suatu saat akan dikasih kurang.

Disinilah yang membedakan antara orang yang beriman dan yang tidak beriman .

Orang beriman disaat dikasih lebih tetap ibadah kepadaNya dan tetap waspada, karena suatu saat akan mengalami kekurangan.

Untuk itu rezekinya dibagi tiga bagian. Sebagian untuk memenuhi kebutuhannya, sebagian lagi ditabungkan dan sisanya disedekahkan.

Yang disedekahkan itu adalah titip sementara ke Allah, dan bila telah meninggl dunia semua sedekahnya itu dikembalikan lagi oleh Allah dan dilipat gandakan olehNya.Dan itulah kekayaan manusia di akhirat.

Sebaliknya bagi mereka yang tidak beriman, semua hasilnya ditimbun hanya untuk kepentingan keluarganya sendiri saja, untuk bersenang-senang saja , untuk memperturutkan hawa nafsunya saja .

Semoga saja kita semua menjadi manusia yang senantiasa taat kepada Allah  swt , bukan menjadi pengingkar yang nyata . 

Wallaaahua’lam .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar