Rabu, 26 Juni 2019

PEMBAGIAN NAFSU AMARAH .


Assaamu'alaikum arahmtaullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Nafsu amarah itu terbagi menjadi enam macam dan semuanya itu berkaitan dengan perbuatan badan .

Pertama nafsu syahwat . Nafsu ini harus dierangi dengan sifat sabar .

Kedua nafsu marah . Nafsu ini harus disikapi dengan pengendalian diri dan emosi .

Ketiga nafsu thama’ .  Nafsu ini harus diperangi dengan sifat qana’ah yaitu menerima apa adabnya pemberian dari Allah swt , tanpa ada protes sedikitpun .

Keempat nafsu sombong . Nafsi ini harus diperangi  dengan sifat tawadhu’ yaitu rendah hati terhadap smua orang .

Kelima nafsu riya’ . Nafsu ini harus diperangi dengan sifat ikhlas .

Itulah keeanam nafsu yang ada pada diri manusia . Dan kesemuanya itu harus bisa dikendalikan oleh diri kita .

Sungguh memerangi hawa nafsu buruk itu sama dengan jihad akbar . Pahalanya juga luar biasa, karena godaannya itu sangat luar biasa.

Sebagai contoh, lidah itu inginnya merasakan yang nikmat – nikmat saja . BIla rasanya tidak nikmat maka kurang semangatnya . Berbicarapun seeanaknya sendiri, tidak peduli dampak dari lisannya.

Mata juga inginnya memandang yang indah – indah, yang menyenangkan. Bila diajak memandang yang benar seperti Al Qur’an, bacaan yang baik-baik ] menjadi kurang selera .

Telinga hanya ingin mendengar yang enak-enak, yang merdu, yang merangsang . Tidak mau mendengarkan nasehat yang baik, menolak hal-hal yang benar, menolak mendengarkan ayat – ayat Al Qur’an .

Kedua tangan senangnya kepada yang ringan- ringan dan halus , senang menerima tapi tidak mau memberi , tidak mau menolong sesame manusia .

Kaki senangnya melangkah ke tempat – tempat yang indah dan menyenangkan, tidak mau melangkah ke tempat yang baik seperti masjid, musholla dll.

Akal fikiran tidak mau berfikir yang rumit , yang susah , yang pelik , inginnya yang sedermaha, mudah dan ringan .

Hati selalu condongnya kepada duniawi, kebendaan, jabatan  , tidak mau condong kepada perbuatan akhirat. Selalu mencarinya itu ujian manusia walaupun hal itu tidak disukai oleh Allah swt .

Makanan senangnya yang lezat – lezat, tak apalah walaupun makanan itu hasil dari perbuatan haram. Yang penting diri merasa puas dll .

Semoga bermanfaat untuk  kita semua .

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar