Kamis, 31 Oktober 2019

MASA MUDA NABI MUHAMMAD SAW KE 4



Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  .
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.

Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;

NABI MUHAMMAD SAW  DIBELAH  DADANYA .

alīmah pun bercerita:
“Ketika aku bersama Muammad s.a.w. tidaklah dari rumah yang kami masuki melainkan tercium dari padanya aroma wangi misk dan aku sangat mencintainya, serta banyak orang yang meyakini barakahnya, ketika ada seseorang dari kami yang sakit salah satu anggota tubuhnya, maka kami meletakkan tangannya di atas tempat yang diderita, seketika itu juga Allah s.w.t. akan menyembuhkannya.”

Ketika Muammad s.a.w. berusia lima tahun, dia berlari-lari lepas bersama saudaranya ‘Abdullāh, anak kandung alīmah, menggembala domba-domba mereka agak jauh dari rumah.

Di siang hari yang terik itu, tiba-tiba datanglah dua orang lelaki berpakaian putih.

Mereka membawa Muammad s.a.w. yang sedang sendirian ke tempat yang agak jauh dari penggembala. ‘Abdullāh pada waktu itu sedang pulang, mengambil bekal untuk dimakan bersama-sama Muammad s.a.w. di tempat menggembala karena mereka lupa membawa bekal.

Ketika ‘Abdullāh kembali, Muammad s.a.w. sudah tidak ada.

Seketika itu juga ia menangis dan berteriak-teriak meminta tolong sambil berlari ke rumahnya. alīmah dan suaminya pun segera keluar dari rumahnya.

Dengan tergopoh-gopoh mereka mencari Muammad s.a.w. kesana-kemari.

Beberapa saat kemudian, mereka mendapatinya sedang duduk termenung seorang diri dipinggir dusun tersebut.
alīmah langsung bertanya kepada Muammad s.a.w. berikut:

“Mengapa engkau berada di sini seorang diri?”

Muammad s.a.w. pun bercerita:

Mula-mula ada dua orang lelaki berpakaian serba putih datang mendekatiku, salah seorang berkata kepada kawannya: “Inilah anaknya.”
Kawannya menyahut: “Ya, inilah dia!”.
Sesudah itu mereka membawaku ke sini.
Di sini aku dibaringkan, dan salah seorang di antara mereka memegang tubuhku dengan kuat.
Dadaku dibedahnya dengan pisau.
Setelah itu, mereka mengambil suatu benda dari dalam dadaku dan benda itu lalu dibuang.
Aku tidak tahu apakah benda itu dan ke mana mereka membuangnya.
Setelah selesai, mereka pergi dengan segera.
Aku pun tidak mengetahui ke mana mereka pergi, dan aku ditinggalkan di sini seorang diri.

Setelah kejadian itu, timbul kecemasan pada diri alīmah dan suaminya, jikalau terjadi sesuatu terhadap Muammad s.a.w. 

Karena itulah, keduanya menyerahkan dia kembali kepada ibundanya Sayyidah Āminah rha. di Makkah.

Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar