Minggu, 24 November 2019

JANGAN PUTUS ASA SAAT NASEHATMU TAK DI HARGAI


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  .
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.

Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;
                                              
Nasehat menasehati menuju kebenaran harus tetap dipertahankan.


Pada umumnya manusia tidak suka disalahkan dan ditegur meskipun memang dirinya berbuat salah.

Niat untuk berbuat kebaikan tidak harus diterima dan direspon dengan baik, justru kadang mendapat cemooh dan dijauhi dalam pertemanan.

Pada saat kita memberikan nasehat seringkali dianggap menggurui oleh orang lain, bukan tidak mungkin dijadikan musuh.

Niat baik saja tidak cukup untuk menyentuh hati orang lain, meskipun sesungguhnya Allah sangat berbahagia melihat seorang hamba ikhlas saat diberi nasehat.

Sesuatu yang baik tentu akan berakhir dengan baik, namun bukan berarti niat baik akan selamanya mendapat tanggapan yang baik pula.

Reaksi yang beragam dari niat baik bukanlah sesuatu yang harus dipikirkan, ikhlas ketika niat baik tidak diterima, dan biarkan saja niat baik di salah artikan.

Yang terpenting niat baik kita karena ikhlas, bukan untuk menjerumuskan orang lain ke dalam kemaksiatan. Toh, pada akhirnya, Allah jua yang akan membalas kebaikan kita.

Berterima kasihlah kita diberikan Allah orang-orang yang masih peduli dengan kita, niat baik seseorang saat memberikan nasehat meski kita tolak mentah-mentah, bukankah itu salah satu cara Allah untuk menegur kita, hanya saja Allah menghadirkan seseorang sebagai perantaranya.

Niat seseorang cukup Allah yang menilai dan kewajiban kita adalah berbaik sangka. Kembalikan saja semuanya pada Allah, sebab kita diperintahkan Allah tidak untuk menebak hati manusia, apalagi menempatkan vonis atas dasar dugaan.
                                             
Wallaahu a’lam
Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi waarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar