Sabtu, 23 November 2019

KISAH ZAHID JATUH CINTA PARA RASULULLAH SAW .


Assalamu'aaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Cinta itu tidak mengenal batas usia . Cita tidak bisa dicari akan tetapi timbul dari dalam diri sendiri . 

Banyak orang yang bangkit semangat hidupnya adalah gara – gara cinta. Akan tetapi banyak juga banyak orang yang hancur hidupnya gara gara korban cinta .

Bila anda mencintai seseorang karena hartanya , maka cinta itu akan hilang lenyap bila hartanya sudah habis .

Bila anda mencintai seseorang karena jabatannya, maka setelah ia turun dari jabatannya akan hilanglah cinta itu. Bisa tidak hilang tapi sudah jauh berkurang rasa cinta terhadapnya.

Bila anda mencintai kecantikannya atau ketampanannya, maka cinta akan hilang setelah dimakan oleh usianya.

Cinta yang benar itu adalah cinta karena Allah, dan bencipun karena Allah. Anda mencintainya karena Allah artinya banyak hal yang dikerjakannya itu sangat disukai oleh Allah swt .

Anda membencinya karena Allah, yaitu bila dia melakukan hal – ha yang tidak disukai oleh Allah swt .

Termasuk yang terjadi pada diri Zahid , walau usianya baru 9 tahun tapi cintanya terhadap Rasulullah saw sungguh luar biasa sekali . Bagaimanakah kisahnya, maka ikutilah alur cerita berikut ini .

Di daerah Yaman ada seorang Syekh yang terkenal kealimannya . Beliau bernama Syekh Abdurrohman At Tiba’i  . Santri beliau amat banyak . Yang belajar kepada beliau dari mana – mana .

Pada suatu hari Syekh Abdurrohman setelah mengadakan pengajian,memberikan pengumuman bahwa dirinya dalam waktu dekat ini akan berumroh ke Makkah Al Mukaromah .

Cara umroh beliau adalah dengan berjalan kaki dari Yaman ke Makkah, jaraknya sekitar 800 km . Bagi yang berminat ikut silahkan mendaftarkan diri dan mempersiapkan  bekalnya masing masing .

Mendengar pengumuman itu , tiba tiba seorang anak kecil mendatangi Syekh bahwa dirinya akan ikut berumroh , karena   ia sangat mencintai Rasulullah saw , ingin bertemu dengan  Rasulullah , ingin tahu rumahnya Rasulullah saw , ia benar benar rindu sekali terhadap Rasulullah saw .

Tentu saja Syekh tersebut melarangnya karena ia masih kecil , walaupun anak itu memaksa ikut juga tetap melarangnya, karena khawatir terjadi sesuatu pada diri anak tersebut. 

Karena perjalanan umroh itu adalah dengan berjalan kaki.  Maka anak tersebut pergi dengan hati kecewa.

Setelah hari yang ditentukan tiba maka berangkatlah rombongan haji dari Yaman yang dipimpin langsung oleh Syekh Abdurrohman At Tiba’i . Perjalanan sampai di Mekkah tak terasa sudah 15 hari.

Dan sesampainya di dekat makam Rasulullah saw semuanya berkumpul, beristirahat. Sungguh perjalanan yang sangat melelahkan. Tapi karena keimanan mereka sudah kuat , perjalanan sejauh itu terasanya nikmat saja.

Selagi mereka berbincang – bincang datanglah anak kecil Ya Syekh mana rumah Rasulullah saw itu. Syekh kaget sekali karena yang bertanya itu adalah anak kecil yang dulu mau ikut, sekarang sudah berada disini. Lalu ditanya naik apa kamu kesini. Aku masuk dalam tas dari salah satu diantara mereka sambil menuding kepada para santri Syekh .

Lalu makannya bagaimana tanya Syekh. Aku tidak makan , tidak minum dan tidak tidur kata anak itu. Semuanya pada kaget karena anak tersebut nampak segar bugar .

Itulah rasa cinta terhadap Rasulullah saw yang ada dalam dirinya telah mengalahkan segalanya .

Syekh lalu menunjukkan tangannya dan berkata itulah rumah Rasulullah saw . Setelah istirahat dianggap cukup lalu semuanya besama – sama ke makan Rasulullah saw dan bertahlil disana, terus dilanjutkan dengan berdoa.

Pada saat orang lain bertahlil dan berdoa , si anak kecil tersebut mojok sendirian sambil menangis .  Kelakuan anak tersebut tidak terlepas dari perhatian Syekh. 

Maka setelah tahlil selesai , para muridnya bubar keluar ruangan , Syekh tersebut mendekati anak itu dan bertanya . Anak itu menjawab mana Rasulullah Syekh.

Syekh menjawab dengan halus anakku Rasulullah saw saat ini tidak bisa bertemu denganmu, kamu betemu dengan Rasulullah saw bila kamu sudah meninggal dunia .

Setelah itu Syekh pun keluar dari ruangan, dan anak kecil itu mengikutinya dari belakang. Setelah tiba di luar anak itu meraup segenggam tanah dan bertanya Ya Syekh apakah Rasulullah saw menginjak tanah ini ?  

Ya benar beliau menginjak sebagian dari tanah yang kamu gemggam.

Tiba – tiba anak tersebut  menggunakan segenggam tanah itu untuk dibalurkan ke seluruh wajahnya dan bertieriak dengan keras sambil menangis keras dibarengi dengan kata – kata aku  ingin bertemu Rasul, aku rindu Rasul, aku cinta Rasul, aku ingin memeluk Rasul , aku ingin bersama Rasul . Tidak lama kemudian ia jatuh tak sadarkan diri. Setelah dipegang nadinya ternyata ia telah meninggal dunia.

Inna Lillaahi wa inna liahi rooji’uun .

Maka anak tersebut dikuburkan di luar kota Madinah. Kasihannya anak  tersebut hidup sebatang kara, tidak punya saudara, sedangkan ayah dan ibunya telah meninggal dunia .

Ternyata setelah kejadian tersebut kuburan atau  makam anak itu semakin lama , tambah tahun semakin mendekati kuburan Rasulullah saw .

Itulah sebagian tanda – tanda kebesaran dan kekuasaan Allah swt, di dunia saja sudah Alah tunjukkan melalui anak tersebut. Siapa yang menggerakkan kuburan anak itu kalau bukan Allah swt . Subhanallah .

Dan kuburan itu sampai sekarang masih ada , adapun nama anak itu adalah  Zahid . Wallaahua’lam .

Wassalamu'alaikum warahatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar