Rabu, 22 Januari 2020

KEADAAN TIDAK AKAN BERUBAH TANPA DIRIMU YANG MEMULAINYA



Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  .

Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;

Didalam Al-Qur’an banyak kita temukan ayat-ayat yang menjadi kunci untuk membuka berbagai masalah dalam kehidupan kita.

Ayat-ayat itu menceritakan tentang Sunnatullah yang apabila manusia berjalan diatasnya maka kehidupannya akan lurus dan apabila tidak mengikutinya maka ia akan melenceng.

Allah swt berfirman :

فَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَبۡدِيلٗاۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَحۡوِيلًا

“Maka kamu tidak akan mendapatkan perubahan bagi Allah,
dan tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi ketentuan Allah itu.”
(QS.Fathir:43)

Dan salah satu Sunnatullah yang penting untuk selalu kita ingat adalah tentang “Penyebab berubahnya nasib kita.”

Yakni Allah tidak akan merubah keadaan kita bila kita tidak memulai untuk merubahnya.

Apakah itu merubah dari keadaan yang baik menjadi buruk, atau dari keadaan buruk menjadi baik.

Allah swt berfirman :

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ لَمۡ يَكُ مُغَيِّرٗا نِّعۡمَةً أَنۡعَمَهَا عَلَىٰ قَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡ

“Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum,  hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS.Al-Anfal:53)

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”
(QS.Ar-Ra’d:11)

Oleh karena itu ketika kita ingin merubah keadaan, hal itu harus dimulai dari diri kita sendiri.

Karena Allah swt tidak akan merubah keadaan seseorang atau keadaan suatu kaum bila mereka tidak memulai gerakan pertama untuk merubah nasib mereka.

Ketika sudah ada niat untuk merubah keadaan dan ada upaya dari diri, maka disitulah Allah akan membantu kita untuk merubah keadaan kita.

Begitupula dalam kasus keadaan yang baik-baik saja kemudian menjadi buruk.

Tanpa kesalahan, dosa dan kekejian yang dilakukan manusia, Allah tidak akan merubah kenikmatan menjadi bencana.
Semua itu dimulai dari diri manusia sendiri.

Maka bila kita ingin merubah keadaan atau merubah nasib,
maka mulai lah dari diri kita sendiri.

Disaat kita telah memulai,  maka Allah akan menurunkan rahmat-Nya untuk membantu kita mencapai perubahan tersebut.

Wallaahu a’lam
Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi waarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar