Kamis, 24 Januari 2013

HAKIM vs NARAPIDANA BAGIAN KE I

Pada suatu hari ada sebuah kejadian yang sangat luarbiasa di sebuah pengadilan. Seorang narapidana telah dijatuhi hukuman 5 tahun penjara oleh hakim. Mendenganr keputusan yang telah diberikan itu kepadanya nara pidana tersebut langsung bersujud dan berterimakasih kepada Allah dengan mengucap Allahu Akbar dan Alhamdulillah, termasuk kepada para hakim yang berada di hadapannya sambil bersalaman dia memohon kepada hakim tersebut meminta waktu barang sejenak untuk berbincang secara pribadi sebelum dia dikirim ke penjara (rumah tahanan yang sekarang lebih dikenal dengan nama rutan). Mari silahkan masuk ke ruang kantor pribadi hakim tersebut.

"Mari silahkan masuk dan duduklah disitu sambil nunggu saya menyimpan berkas-berkas pekerjaan saya" kata Hakim sambil dia berjalan ke meja kantornya. Setelah pekerjaannya beres barulah dia menghampiri Bang Napi dan mengambil tempat duduk " Bagaimana, ada masalah apa sampai kamu ingin bicara secara pribadi denganku. "Begini pak Hakim, apa yang telah diputuskan Bapak itu aku menerima dengan lapang dada,Bapak itu kan hanya sebagai media aja,pada hal itu merupakan keputusan Allah. Jadi apa yang tadi diputuskan itu sudah yang terbaik menurt Allah" jawab Bang Napi. "Lalu kamu ingin bicara secara pribadi dengan ku itu maksudnya gimana ?" lanjut Pa Hakim. "Setelah aku dihukum ini apakah kira-kira diterima tidak kalau aku bertobat meminta ampunan Bapak,maaf pak karena aku ini orang kurang pendidikan". "Oooooh, begituuuu. Begini ya Bang Napi tapi sebelumnya aku minta maat kepada Bang Napi jangan sampai setelah aku bicara ini Bang Napi jadi tersinggung, dan.......ntar marah lagi".   "Oh, gak apa-apa silahkan aja apa yang akan bapak sampaikan akan aku dengarkan dan pasti aku terima dengan lapang dada." jawab Bang Napi. "Maaf, janganlah kamu bertobat dan meminta ampunan itu ke aku, sungguh aku ini kan manusia sama seperti kamu, jadi yang paling baik itu bertobatlah kepada Allah,karena hanya yang bisa menerima tobat kita dan Dia Maha Penerima tobat dan yang bisa mengampuni dosa-dosa kita juga sama hanya Allah sungguh Dia Maha Pengampun." kata pa Hakim "Oh, makasih pa atas penjelasannya, dihukum apapun aku terima karena aku salah, tapi sebenarnya aku masih ingin bicara banyak sama bapak" jawa Bang Napi. "Gini aja deh, nanti aku akan berkunjung ke rutan dimana kamu ditempatkan dan aku akan minta izin untuk bicala  lagi  dengan kamu. Akan aku jelaskan lebih detail supaya kamu lebih yakin lagi pada dirimu dan kepada Allah, jangan yakin kepadaku kafre na aku juga manusia, yang terkadang karena punya keperluan pribadi atau kelompok atau golongan, bisa saja yang bener menjadi salah dan yang salah menjadi bener. Tapi untuk aku lebih baik aku keluar kerja dari Hakim dari pada aku berbuat seperti itu, karena sama saja itu makan uang haram. Jadi sekali lagi aku minta maaf kepadamu,karena aku ada janji yang harus aku penuhi.Sampai jumpa nanti, dan jangan kuatir aku pasti akan datang berkunjung kepadamu"lanjut pa Hakim. "Sama-sama pa, akupun minta maaf telah mengganggu waktu luang bapak. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh." kata Bang Napi. "Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakaatuh"

Para sahabat sekalian maaf untuk cerita kelanjutannya akan diteruskan ke bagian kedua di waktu mendatang. Salam santun dari kami untuk para sahabat semuanya. Dan seperti biasa marilah kita bersihkan hati, jiwa dan akal fikiran kita dengan mengucapkan ALLAHU AKBAR  SUBHANALLAH  SUBHANAKALLAHUMMA  WABIHAMDIKA  ASYAHADU ALLA ILAAHA ILLA  ANTA  ASTAGHFIRUKA  WA'ATUUBU ILAIK...........
Semoga cerita ini dapat membuka hati,jiwa dan akal fikiran kita semua. Aaaaamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar