Senin, 18 Februari 2013

KEHIDUPAN DUNIA MERUPAKAN UJIAN Ke 4



KEHIDUPAN   DUNIA   MERUPAKAN UJIAN  Ke   4

Asssalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

Para sahabatku semua marilah kita dengarkan apa yang disampaikan oleh Abu Thurobi yaitu  “Yaa ayyuhan naasu antum tuhibbuuna tsalatsata asyyaa a .wa laisa hiya lakum tuhibbuunan nafsa wahiya lihawaa haa wa tuhibbuunar ruuha war ruuhu lillaahi  . watuhibbuunal maala wal maalu lil waritsah “  yang artinya sebagai berikut ,, “ Wahai manusia , kalian mencintai tiga perkara sedangkan tiga perkara itu bukan milik kalian, yaitu
·         Kalian mencintai jiwa kalian, pada hal jiwa kalian itu milik hawa nafsu kalian;
·         Kalian mencintai ruh kalian, pada hal ruh kalian itu milik Allah;
·         Kalian mencintai harta kalian, pada hal harta kalian itu milik ahli waris kalian
Sebenarnya yang dibutuhkan oleh kalian itu hanya dua perkara. Apakah dua perkara itu ?
. Dua perkara itu tidak akan ditemui di dunia ini akan tetapi akan kalian temukan di akhirat kelak dan dua perkara itu adalah kesenangan dan kebahagiaan yang sifatnya abadi”
Oleh karena itu berhati-hatilah dan ingat-ingatlah,  janganlah kita menyenangi suatu barang, sampai gara-gara barang tersebut melupakan hak dan kewajiban kepada Allah., sesuai dengan sabda Rasulullah saw yaitu , “ ad dunyaa sijnul mu’min wa habbatul kaafiriin “ yang artinya sebagai berikut , “ Dunia itu merupakan penjara ( cobaan ) bagi orang-orang beriman dan merupakan kesenangan bagi orang yang kafir “.

Jadi jelaslah bahwa dunia ini adalah tempat ujian dan cobaan bagi manusia yang beriman, dan kesudahannya adalah orang yang memiliki ketabahan dan kesabaranlah yang lulus dalam mengatasi ujian dan cobaan tersebut. Kenapa terjadi seperti itu  ? Karena hanya orang-orang yang rela menerima kepastian yang berlaku kepada dirinya. Dan orang yang seperti inilah yang akan mendapatkan kesenangan yang abadi dan kebahagiaan yang kekal serta mendapatkan pahala yang terus menerus, tidak ada batasnya.

Firman Allah di dalam Q.S Az Zumar 39 : 10 yang berbunyi , “ Qul yaa ‘ibaadil ladziina aamanuut taquu robbakum  lilladziina ahsanuu fii haadzihid dunyaa hasanah wa ardhullaahi waa si’ah innamaa yuwaffash shoobiruuna ajrohum bighoiri hisaab “. Yang artinya sebagai berikut , “ Katakanlah, “ Hai hamba-hambaKu yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu “,  Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah ituadalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”.

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa Rasulullah saw diminta oleh Allah untuk menghimbau umatnya, untuk semua manusia agar bertakwa kepada Allah yaitu melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi  apa yang dilarang Allah. Karena manusia belum bisa dikatakan beriman apabila tidak dibarengi dengan takwa, Dan otomatis orang-orang yang bertakwa adalah orang telah berbuat baik menurut syariat agama,. Maaf ada juga orang-orang yang berbuat baik tapi bukan karena Allah akan tetapi untuk kepentingan pribadi atau golongan. Andaikata mencari rezki di suatu tempat itu kurang memuaskan maka bisa mencari di tempat lain. Marilah kita belajar dari ayam, ketika mencari makanan, di tempat dia berada ketika sudah tidak ada makanan maka ayam tersebut berpindah tempat dimana yang ada makanan (jalannya rezki ).Ayam tidak pernah mengeluh, kalau sang majikan tidak memberinya makan maka dia pergi untuk mencari makanan sendiri dan sore harinya pulang ke kandangnya sendiri tanpa dicari oleh pemiliknya, dan tidur beristirahat karena merasa lelah setelah mencari makanan kian kemari demi untuk bertahan hidup, dia tidak protes, tidak marah ke majikannya. Sedangkan kita bagaimana, banyak yang kita jumpai orang—orang , dan apa yang mereka katakan yang ada hanya keluh kesah, resah dan gelisah, dan mengeluhnyapun salah tempat, hanya kepada sesame manusia yang tidak bisa membantu apa-apa. Kenapa mengeluhnya tidak kepada Allah. Pada hal Allah itu sungguh benar-benar senang kalau hambaNya itu mengadukan kesulitannya, kesusahannya, penderitaannya hanya kepada Allah, tidak kepada selain Allah, karena hanya Dialah satu-satunya yang bisa menolong, yang bisa mencukupi segala kebutuhan manusia, yang bisa menyelamatkan manusia termasuk kita semua
Mintalah hanya kepada Allah, dan Insya Allah doa kita akan dikabulkan olehNya, hanya waktu pengabulan doa itu kita serahkan kepada Allah, dan kita harus mau menunggu dengan sabar. Mengapa harus sabar ? Karena Allah akan member atau mengabulkan doa kita pada saat yang tepat,maka serahkanlah segala keputusan kepada Allah yang mengatur segala keperluan kita.

Apabila kita sudah bisa berbuat demikian Insya Allah rezki akan diberikan kepada kita oleh Allah tanpa hitungan, tanpa batas dan segala kebutuhan kita akan tercukupi, segala permasalahan kita akan dilapangkan, akan dimudahkan, akan dilancarkan.

Bersambung……….Barakallaahufiikum………salam santun dari kami untuk para sahabat semua semoga bermanfaat untuk kita semua dan dapat diambil hikmahnya serta dapat membuka hati kita yang selama ini telah tertutup……….Andaikan ada salah tulis atau kata, itu adalah kesalahan kami dan………Ya Allah ampunilah kami atas hal itu………….Dan marilah kita bersihkan dan sucikan hati, jiwa dan akal fikiran kita semua dengan mengucapkan

Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw Allahu Akbar Subhanallaah Subhanakallaahumma wabihamdika asyahu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa’atuubu ilaik

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar