Senin, 18 Februari 2013

KEHIDUPAN DUNIA MERUPAKAN UJIAN Ke 6


Asssalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

Para sahabat sekalian Alhamdulillah kita jumpa lagi dengan refleksi alam Al Qur’an . Dan kita masih membicarakan tentang Kehidupan Dunia Merupakan Ujian.Dan I ni adalah bagian yang terakhir. Kenapa dibuat menjadi beberapa bagian ? Tujuannya adalah agar setiap bagian itu bisa dinikmati isi kandungannya, kemudian mari kita aplikasikan ke dalam kehidupan kita sehari-hari, sesuai dengan kadar kemampuan kita masing-masing. Ibarat kita makan nasi satu piring, kita nikmati sesuap demi sesuap, dan diharapkan setelah nasi habis satu piring, perut terasa kenyang, dan makanan itu betul-betul dirasakan kenikmatannya.


 Memang selama kita masih dikasih kehidupan oleh Allah ujian dan cobaan tidak akan berhenti. Ujian itu terkadang datangnya dari keluarga sendiri, atau dari family kita sendiri, atau dari tetangga kita, dari teman teman kita, atau bisa juga dari jabatan yang kita pangku, atau bisa juga dari harta kekayaan, atau bisa juga dari wanita kalu kitanya laki-laki  atau bisa juga terjadi sebaliknya, yang paling repot dan tidak nampak adalah dari keilmuan, karena merasa diberi kelebihan oleh Allah dibandingkan kebanyakan orang, lalu timbul rasa kesombongannya, seolah-olah aku adalah paling………………….Akibatnya menyepelekan siapa yang dihadapinya, memandang rendah orang lain. Mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari sifat-sifat tersebut.

Untuk mengatasi semua ujian itu tidak lain harus dilakukan dengan sabar, diterima dengan ikhlas, sambil berusaha dibarengi tawakal kepada Allah sebagaimana Firman Allah di dalam Q.S Lukman 31 : 17 – 19. Yang berbunyi , “ Ya bunayya aqimish sholaata wa’mur bilma’ruufi wanha ‘anil munkari washbir ‘alaa maaa ashoobak ..Inna dzaalika min ‘azmil umuur . Walaa tusho’ ‘ir khoddaka linnaasi walaa tamsyii fil ardhi marohaa . Innallaaha laa yuhibbu kulla mukhtaalin fakhuur . Waqshid fii masy yika waghddhudh min shoutika . inna ankarol ashwaati lashoutul hamiir “ . yang artinya sebagai berikut , “ Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah ( manusia ) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)  .  Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia ( karena sombong ) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri “

Sungguh Lukman menasihati anaknya juga berlaku untuk kita semua terutama kepada siapapun yang telah berkeluarga dan punya anak. Bisa juga nasihat dari orang yang lebih tua kepada orang yang lebih muda dll. Bahwa ajaklah orang lain agar mengerjakan shalat, bukan menyuruh,. Kalau menyuruh berarti dia telah melakukan lebih dahulu, jangan sampai menyuruh orang lain mengerjakan shalat ,tetapi dianya sendiri belum melakukan. Oleh karenanya alangkah sopannya ucapan Lukman terhadap anaknya agar orang lain diajak shalat, kemudian diajak untuk berbuat kebaikan dan menjauhi perbuatan yang buruk (munkar). Selain itu harus bersabar dalam menghadapi persoalan hidup yang kita hadapi. Dan semua itu oleh Allah diwajibkan ( harus artinya jika dilaksanakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan akan berdosa ). Selain yang tersebut tadi kita tidak boleh sombong selama kita msih mengijak buminya Allah dimanapun kita beradadan kemanapun kita pergi. Karena Allah benar-benar tidak menyukai orang yang sombong, yang angkuh apalagi sampai berbangga diri. Kalau memang mau berbangga diri, mau sombong, apa sih yang dibanggakan, apa yang disombongkan, pada saat lahir tidak membawa apa-apa, semua yang telah dimiliki itu atas pemberian Allah, walaupun kita yang kerja tetap saja dibantu oleh Allah. Contoh sederhana tenaga yang kita punya bisanya kita bisa bergerak kesana kemari itu dari siapa, mata kita bisa melihat siapa yang memberi, telinga kita bisa mendengar siapa yang memberi ,otak kita bisa berfikir siapa yang membantu. Harusnya kita semua merasa malu kepada Allah atas semua itu, karena selama ini kurang rasa syukur kita kepada Allah swt.

Oleh karena itu didalam menjalani kehidupan ini berlakulah sederhana, berbicaralah dengan sopan kepada siapapun. Berlakulah adil terhadap siapapun. Bantulah siapapun bagi yang membutuhkan bantuan. Sayangilah orang lain bagaikan menyayangi dirinya sendiri. Berlakulah jujur terhadap diri sendiri, terhadap orang lain dan terhadap Allah.

Kalau hal itu dilakukan maka Insya Allah segala kesulitan bisa diatasi dengan mudah, segala permasalahan dapat diatasi dengan tenang, segala ujian dapat dilamppaui dengan baik , tidak ada rasa khawatir dan tidak ada rasa sedih, karena dirinya yakin bahwa Allah selalu menyertainya kemanapun pergi  dan dimanapun berada. Dan Allah pasti melindungi dan menyelamatkannya kalau ada bahaya yang datang.

Barakallaahufiikum………salam santun dari kami untuk para sahabat semua semoga bermanfaat untuk kita semua dan dapat diambil hikmahnya serta dapat membuka hati kita yang selama ini telah tertutup……….Andaikan ada salah tulis atau kata, itu adalah kesalahan kami dan………Ya Allah ampunilah kami atas hal itu………….Dan marilah kita bersihkan dan sucikan hati, jiwa dan akal fikiran kita semua dengan mengucapkan

Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw Allahu Akbar Subhanallaah Subhanakallaahumma wabihamdika asyahu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa’atuubu ilaik.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar