Kamis, 21 Maret 2013

IBNU MAS'UD DAN RASULULLAH SAW


Assalamu'alaikum warahmatulaahi wabarakaatuh,
salam dan bahagia,

Salam jumpa kembali dengan Butir Uraian Ayat Ayat Al Qur’an dan Refleksi Alam Al Qur’an.
Para sahabat sekalian pada suatu waktu Ibnu Mas’ud bertanya kepada rasulullah saw
Ibn.Mas’ud     : Ya Rasul, siapakan mukmin yang utama ?
Rasul saw        : Yang lebih baik akhlaknya
Ibn.Mas’ud     : Mukmin manakah yang tekaya  ?
Rasul saw        : Yang masih banyak mengingat mati, dan baik persediaannya.
Ibn.Mas’ud     : Orang yang sempurna akalnya ?
Rasul saw        : Yang selalu mengoreksi dirinya dan beramal untuk bekal sesudah mati.
Ibn.Mas’ud     : Kalau orang yang bodoh itu seperti apa ?
Rasul saw        : Yang selalu memperturutkan hawa nafsunya, dan mengharapkan ampunan Allah                 ( yakni tanpa amal )

Para sahabat semua Rasulullah saw memberitahukan kepada kita semua yaitu orang beriman yang paling utama orang yang baik akhlaknya adalah yang rajin ibadahnya, puasanya dijalani, datang ke majelis ta’lim sering, termasuk mengunjungi pengajian, dan apa yang telah didengarnya diakui kebenarannya terus  diamalkan sesuai dengan kadar kesanggupannya. Bukan seperti orang kebanyakan merka sudah tahu dan banyak tahu tentang aturan agama akan tetapi apa yang mereka dengar itu tidask dijalaninya.Misalnya ada di salah satu komplek, mereka itu orang berada, ibadahnya rajin, namun ada sebagian tetangganya yang memang sangat kekurangan, namun mereka seolah-olah tidak melihat hal itu, rasa pedulinya tidak ada.

Kemudian Rasulullah saw menjelaskan bahwa orang beriman yang kaya itu adalah mereka yang banyak mengingat mati, dan baik persediaannya. Manusia umumnya kalau cerita masalah kematian itu tidak mau dengar, karena merasa ngeri. Tapi kalau ditanya apa yang menyebabkan dia ngeri. Jawabnya cukup ya ngeri aja deh. Apalagi kalau yang meninggalnya malam atau hari Jum’at kliwon katanya bagus ( Tidak tahu bagusnya itu yang menjadi ukuran apa ? Apakah yang mengucapkannya itu sudah tahu banyak amal yang dikumpulkan oleh si mayit dan tahu bahwa semua amalnya bakalan diterima sama Allah. Ibadah seseorang itu yang bisa menilai ibadah seseorang ( baik buruknya ) hanya Allah, manusia tidak ada seorangpun yang tahu. Yang rajin beribadah saja belum tentu ibadahnya itu sesuai dengan yang Allah harapkan.  Apalagi kalau yang meninggal hari Sabtu, wah lebih repot lagi, nisannya yang biasanya pakai batu atau kayu, harus diganti dengan menggunakan bambu, dan bambunya harus bambu kuning. Kenapa mereka berbuat seperti itu ? Karena kalau syarat itu tidak dilaksanakan, akan membawa yang lainnya, terutama yang paling dekat hubungannya dengan si mayit. Hukum ini tidak tahu dari mana, dan kenapa banyak orang yang meyakininya. Berarti mereka ternyata takut mati. Sungguh mereka benar-benar menyesatkan dan sudah tersesat jauh ( menyimpang dari hukum agama ). Dan baik persediaannya artinya agar di alam kubur itu mendapatkan nikmat kubur, maka mereka banyak mengumpulkan berbagai amal perbuatan yang akan menghantarkannya kepada kebahagiaan baik di alam kubur ( alam barzah )  maupun di alam akhirat.
 Kemudian Rasullah saw menjelaskan lagi bahwa orang yang sempurna akalnya adalah orang yang selalu mengoreksi dirinya, mencari kelemahan dirinya, meneliti kesalahan dirinya. Namun kenyataan sehari-hari mereka lebih senang mengoreksi dan mencari kesalahan, kelemahan orang lain. Tujuannya untuk apa ? Untuk persiapan bekal sesudah mati, karena kalau sudah disana tidak bisa dirubah. Baik buruknya tergantung apa yang ditanamkan ketika masih berada di dunia. Boleh saja kita mendoakan mereka yang sudah meninggal dan itu merupakan salah satu bentuk ibadah, namun kalau Allah tidak mau mengabulkan, apakah mau protes ? Hal inilah yang perlu kita kaji bersama. Usahakan mencari bekal sebanyak-banyaknya ( bekal amal yang baik ) agar memperoleh kebahagiaan yang benar-benar diridoi Allah.

Kemudian orang yang bodoh adalah orang yang memperturutkan hawa nafsunya. Dianggapnya sekarang mumpung masih muda masih punya banyak duit dia turuti apa yang menjadi keinginan hatinya, yang penting senang, dia tidak mau perduli apakah dengan perbuatannya itu banyak menjadi korbannya, yang pentin g dirinya merasa puas. Allah itu Maha pengammpun, walaupun tidak beramal yang penting pada saat mau meninggal meminta ampunan Allah, maka pasti diampuni. Orang yang seperti inilah yang benar-benar disebut orang bodoh.

Para sahabat semua semoga Allah menjadikan kita sebagai orang yang beriman dan berakhlak baik, yang sempurna akalnya, yang gemar mengoreksi diri sendiri, yang gemar untuk mengingat mati sehingga mau mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian itu dan mau mencari bekal yang akan membahagiakan setelah melewati pintu kematian. Ya Allah jauhkanlah kami semua dari sifat-sifat yang buruk yang selalu memperturutkan hawa nafsunya.

Barakallaahufiikum…………salam santun dari kami untuk para sahabat semua, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, dan dapat diambil hikmahnya, serta dapat membuka hati kita semua yang selama ini telah tertutup……….Andaikan ada salah tulis atau kata, itu adalah kesalahan kami dan………..Ya Allah ampunilah kami akan hal tersebut……….. Marilah kita bersihkan dan sucikan hati, jiwa dan akal fikiran kita semua dengan mengucapkan
Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw Allahu Akbar Subhanallaah Subhanallaahu wabihamdih Subhanallaah al’adhiim Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa’atuubu ilaik.

                  Wassallamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
   Salam dan bahagia

Penulis             : Ki kartawijaya Al Adiyat
Pekerjaan         : Anggota Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar