Kamis, 16 Mei 2013

SIAPAKAH YANG INGIN MENDAPATKAN PAHALA ALLAH ? KE 2


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh   
                                 
Salam jumpa kembali bersama RENUNGAN KALBU

TEMPAT MENCARI PAHALA KE  2

Para sahabat semua pahala adalah merupakan hadiah Allah yang akan diberikan kepada kita apabila kita lulus ujian yang telah Dia berikan kepada kita.

Bentuk ujiannya ada dua jalur. Pertama jalur hablum minallah ( misalnya malas dalam melaksanakan ibadah, merasa bosan kalau mendengar cearamah tentang kebenaran, mengeluh iabadahnya merasa makin baik, akan tetapi hidupnya makin susah, enggan untuk membaca Al Qur’an , bila bln ramadhan tiba , mendadak maaghnya kumat,supaya tidak berpuasa dll ). Dan yang kedua jalur hablum minan naas ( misalnya disuruh berbuat baik terhadap sesama, malah berbuat zalim, disuruh memelihara anak yatim, malah menelantarkannya, disuruh memperhatikan fakir miskin, malah tidak memperdulikan mereka, disuruh mengeluarkan zakat dan sodaqoh malah menjadi kikir, bahkan mengajak orang lain berbuat kikir, disuruh menghormati wanita malah wanita dianggappnya itu barang mainan, sudah bosan dibuang dll ).

Barangsiapa yang teguh pendirian, tetap patuh melaksanakan ‘aturan main’ ini dengan niat semata-mata karena Allah swt dan mengikuti tuntunan Rasul-Nya, maka dia ini dinamakan orang yang bertakwa. Dia pasti akan mendapatkan pahala. Pahala ini kelak akan dirasakan kenikmatannya di akhirat nanti, sedangkan yang di dunia hanya Allah berikan sebagian kecil saja.

Oleh karena itu marilah kita hadapi ujian dan cobaan yang datang kepada kita dengan penuh kewaspadaan dan keikhlasan, waspada artinya bisa saja ujian itu dari Allah langsung dan bisa saja ujian itu akibat ulah kita sendiri, dan ini harus dihadapinya dengan tidak mengeluarkan keluhan dihadapan orang lain, tunjukkan kepada orang lain seolah-olah kita tidak ada masalah, malamnya barulah segala keluhan kita itu, kita adukan semuanya kepada Allah, karena hanya Dia lah yang bisa menolong segala kesulitan kita. Janganlah kita takut kepada siapapun, bahkan kita harus takut kepada diri kita sendiri karena seluruh anggota tubuh kita ini ketika menghadap Allah, semuanya akan laporan apa yang telah dilakukan oleh kita. Alalah itu Maha Adil, Dia tidak akan menguji kita itu diluar batas kemampuan kita, dan kita pun tidak akan dirugikan sedikitpun.

Sekali lagi Allah akan menguji ketaatan kita untuk mematuhi aturan-aturan yang telah ditentukan oleh-Nya di dalam Al Qur’an dan Hadits.

 Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Penulis : Kartawijaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar