Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Salam jumpa kembali
bersama RENUNGAN KALBU
TEMPAT MENCARI
PAHALA
Para sahabat semuanya kita sering
banyak mendengar apabila kita mendengarkan ulama berdakwah dan sering
menebarkan kata pahala, dan jarang sekali menyampaikan tentang siksa azab.
Padahal sebaiknya hal ini disampaikan , apabila menyampaikan tentang bagaimana
mendapatkan pahala, juga harus disampaikan hal-hal yang mendatangkan siksa atau
azab, terutama yang bisa dirasakan di alam dunia ini. Mengapa demikian ? Karena
kita hidup itu bukan di alam akhirat, kita ini hidupnya di alam dunia, sehingga
banyak orang menjalani shalat dan puasa baik yang wajib maupun sunnah itu masih
mengharapkan imbalan dan bisa dinikmati dengan cepat.
Padahal semua itu bisa dibuktikan
dengan cepat atau lambat itu bergantung kepada apa yang telah dilaksanakan oleh
kita semua, disamping apa yang telah dilakukan juga harus dibarengi dengan ucap
laku lampah kita atau prilaku pribadi kita, bagaimana kita memperlakukan Allah,
dan bagaimanakah sikap kita sebagai seorang hamba kepada Sang Pencipta ,yaknik
Allah swt.
Sungguh sangat erat kaitannya antara
makhluk dan khaliqnya, kedua-duanya ada keterkaitan satu sama lain. Tidak bisa
masing-masing berdiri sendiri, apalagi kalau kita meminta kepada khaliq itu
seolah-olah memaksakan diri, dan kesannya kita itu mengatur kepada-Nya. Hal ini
sungguh salah besar. Dia itu Maha Tahu. Kalau Dia mewujudkan diri bisa kita
lihat, bisa saja Dia berkata “ Mengapa sih kamu meminta segala macam kepadaku
agar segala kebutuahannya dipenuhi, minta dijaga keselamatannya, minta
dilindungi dari segala mara bahaya. Akan tetapi baru aku berikan sebagian kecil
saja, kamu sudah melupakan Aku, bahkan menentangKu dan mendustakanKu. Oleh karena
itu Aku harus berbuat apalagi terhadapmu, agar kamu menuruti segala perintahKu
menjauhi apa yang dilarang oolehKu. Apakah kamu tidak merasa malu terhadap Aku,
tidak merasa malu kurang sekali rasa sykurmu kepadaKu. Yang ada hanyalah
tuntutan saja kepadaKu. Walaupun kamu berbuat seperti itu , Aku tidak marah,
karena Aku bukan Maha Pemarah, akan tetapi Aku Maha Pengasih tak pilih kasih
dan Maha penyayang tak pandang orang. Dan Aku Maha Penyabar, aku sabar menunggu
kapan kamu mau bertobat kepadaKu.
Itu saja yang Aku sampakian kepada
kalian semua , semoga kamu sekalian segera sadar diri dan segera kembali
mengikuti segala perintahKu, menjauhi segala laranganKu, dan mau mengikuti
berbagai macam petunjuk yang telah disampaikan melalui utusanKu Muhammad saw
Itulah kata-kata yang meluncur
dariku, tapi bukan aku mengaku sebagai Tuhan YME, akan tetapi gaya bahasa yang
aku sampaikan iitu akal dan fikiranku serta hati dan nuraniku Allah lah yang
menggerakkan.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Penulis
: Kartawijaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar