Senin, 20 Mei 2013

SURAT DHUHAA KE 3

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Salam dan bahagia

Para sahabat semuanya selamat berjuma kembali bersama kami BUTIR URAIAN AYAT AYAT AL QUR'AN dan refleksialamalquran

Allah berfirman di dalam Q.S Ad Dhuhaa 93 : 6 - 7 yang berbunyi sebagai berikut

أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ [٩٣:٦]  أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ [٩٣:٦] yang artinya berbunyi sebagai berikut 
: "
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?--- Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk ".

Para sahabat semuanya melalui ayat 6 ini Allah mengingatkan Nabi Muhammad saw dengan mengatakan " Bukankah engkau hai Muhammad seorang anak yatim, tidak punya bapak yang bertanggung jawab atas pendidikan kamu, dan menanggulangi atau mencukupi segala kebutuhanmu, serta membimbingmu .Perlu kamu ketahui Akulah yang telah menjagamu, melindungimu, membimbingmu dan menjauhkan kamu dari segala prilaku orang-orang Jahiliyah dan segala keburukkan mereka sehingga engkau memperoleh julukan "manusia sempurna"

Para sahabat semuanya Nabi saw hidupnya dalam keadaan yatim. karena ayahnya yang bernama Abdullah meninggal dunia ketika beliau masih dalam kandungan ibunya ( Aminah ). Begitu beliau lahir yang memelihara beliau adalah kakeknya yang bernama Abdul Muthalib dan itu Allah yang mengaturnya. Oleh Abdul Muthalib beliau dipelihara dengan penuh kasih sayang. Begitu beliau berusia 8 th, Abdul Muthallib pun wafat, dan yang menanggung beliau, yang memelihara dan yang membimbing beliau adalah pamannya Abu Thalib. Abu Thalib pun mengurus beliau dengan penuh perhatian, sampai beliau meningkat dewasa dan diangkat menjadi Rasul. Begitu Muhammad diangkat menjadi Rasul, mulailah orang-orang Quraisy memusuhi beliau. Akan tetapi Abu Thalib terus-terusan membela beliau dari semua ancaman orang-orang kafir dan musyrik Mekah hingga Abu Thalib pun wafat. Dengan wafatnya Abu Thalib, bangsa Quraisy semakin gencar menyakiti Nabi, sehingga beliau terpaksa hijrah. 

Sungguh alangkah hebatnya gemblengan Allah swt dan asuhan-Nya terhadap Nabi Muhammad. Pada umumnya gara-gara anak menjadi yatim menyebabkan akhlaknya hancur, karena tidak ada yang mengasuh dan yang membimbing serta gak ada yang bertanggung jawab. Apalagi suasana penduduk Mekah sudah dengan segala cara untuk menyesatkan Nabi saw. Akan tetapi disinilah Allah swt membuktikan kekuasaannya dan kekuatannya. Dia lindungi nabi Muhammad dengan sangat rapih, dan dapat mencegah beliau menemani mereka. Sehingga, jadilah beliau seorang pemuda yang amat jujur, amat dipercaya, tidak pernah berdusta dan tidak berlumuran dosa-dosa orang-orang jahiliyah.

Jadi Allah selalu memberikan perlindungan, sehingga keyatimannya tidak berpengaruh sama sekali terhadap perkembangan jiwa dan kepribadian Rasulullah, bahkan beliau menjadi manusia terbesar dan berpengaruh sepanjang sejarah. Inilah yang dimaksud dengan perlindungan terhadap Muhammad.

Kemudian pada ayat 7 nya Allah mengungkapkan bahwa nabi Muhammad saw itu sungguh benar-benar tidak mengerti sama sekali tentang syariat, dan tidak tahu tentang Al Qur'an. Kemudian Allah memberinya petunjuk, dan dengan petunjuk dari Allah, beliau merasa kebingungan melihat bangsa Arab sangat rendah akidahnya, sangat jelek amal perbuatannya, keadaannya terpecah-pecah, antara golongan yang satu bermusuhan dengan golongan yang lain. Mereka benar-benar menuju jurang kehancuran, karena mereka menggunakan golongan orang asing seperti dari bangsa Persi, Habsyi dan Romawi yang bertindak dengan leluasa terhadap kalangan mereka.

Disini beliau benar-benar bingung jalan apakah yang harus ditempuh untuk memperbaiki akidah-akidah mereka dan membebaskan nmereka dari pengaruh adat - istiadat yang buruk itu. Dan dengan cara apakah yang harus beliau jalankan untuk membangunkan mereka dari tidur nyenyak itu ? Semuanya tenggelam dalam kesesatan.

Umat-umat  nabi lain jauh lebih buruk keadaannya daripada umatnya.Akan tetapi walaupun begitu Allah swt tidak membiarkan Nabi Muhammad saw menjalankah dakwahnya tanpa bantuan-Nya. Bahkan Allah swt memberikan wahyu yang menjelaskan kepada beliau, jalan yang harus ditempuh dalam usaha memperbaiki keadaan kaumnya.Disinilah Allah menunjukkan ke Maha Adil annya kepada hamba-nya, asalkan sang hamba hanya yakin kepada Allah swt saja, tidak percaya kepada kuburan2 keramat atau benda2 keramat yang dianggap memiliki kekuatan. Tidak ada yang bisa melawan kekuatan Allah swt.

Sebagaimana Allah berfirman di dalamn Q.S Asy Syuuraa 42 : 52 yang berbunyi sebagai berikut

وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِّنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِن جَعَلْنَاهُ نُورًا نَّهْدِي بِهِ مَن نَّشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ [٤٢:٥٢]
" Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus" 
 
Para sahabat semuanya coba bayangkan andaikata hal itu terjadi pada diri kita, kita menjadi seorang yatim, kemudian keadaan kehidupan kita yang tidak memiliki apa-apa , sungguh sangat mengenaskan, tidak bisa dibayangkan kesulitan-kesulitan apakah yang akan kita hadapi., dan bagimanakah solusi untuk mengatasi berbagai kesulitan tersebut untuk bertahan hidup di dunia.

Bukan Rasulullah saw saja yang dibantu itu ,akan tetapi kita pun sama dibantu oleh Allah swt, contoh yang nampak saja, kita diberi akal untuk berfikir, diberi sepasang mata untuk melihat, diberi sepasang telinga untuk mendengar, diberi mulut untuk berbicara, diberi lidak untuk merasa, diberi tenaga untuk bekerja, diberi sepasang lengan untuk berbuat, diberi sepasang kaki untuk melangkah ,diberi ilmu untuk diamalkan dan masih banyak lagi nikmat2 Allah yang telah kita nikmati, Sekarang sudah sejauh mana rasa syukur kita kepada Allah swt, sudah sebanyak apakah harta yang dikeluarkan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan terutama, fakir, miskin dan anak yatim.

Inginnya rezki dimudahkan oleh Allah swt akan tetapi jalan yang ditujukkan Allah swt tidak mau ditempuh, maka darimana Allah swt akan memberikan rezki kepada kita ? Karena kitanya selalu jauh dengan-Nya. Dekatnya kita kepada Allah swt itu saat kita lagi butuh saja, setelah kebutuhan dipenuhi, lupa deh, Apakah kita gak merasa malu dengan prilaku seperti itu. Pikirkan hal ini dengan baik. Kalau mau senang harus mau susah, kalau mau pandai harus bisa merasakan dulu jadi orang bodoh itu seperti apa, kalau kita mau harta banyak, jangan lupa nantinya ada hisab. Guanakanlah oleh kita selagi kesempatan datang kepada kita sebelum datang kesempitan. Kalau kita ingin mendapatkan manisnya hidup, maka kita harus siap menerima kepahitan hidup. Tujuannya tidak lain agar di waktu kita mendapatkan berbagai kenikmatan, tidak melupakan saudaranya yang sedang dirundung duka dan penderitaan.

Barakallaahufiikum..... salam santun dari kami untuk para sahabat semuanya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, dan dapat diambil hikmahnya serta dapat untuk membuka pintu hati, jiwa dan akal fikiran kita yang selama ini telah tertutup. ....Andaikan ada tulisan atau kata yang salah itu adalah kesalahanku, dan Ya Allah ampunilah atas hal tersebut. Dan marilah kita bersihkan dan sucikan hati,jiwa dan akal fikiran kita dengan mengucapkan

Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullah salallaahu 'alaihi wasallam. Subhanallah wabihamdih Subhanallah al 'adziim. Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa'atuubu ilaik. 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Salam dan bahagia

Penulis        : Ki Kartawijaya Al Adiyat
Pekerjaan    : Anggota Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar