Minggu, 02 Juni 2013

MANUSIA PERLU MEMILIKI KEKUATAN , KEBERANIAN DAN KECERDASAN KE 2


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Salam dan bahagia

Para sahabat semuanya salam jumpa kembali bersama kami BUTIR   URAIAN AYAT AYAT AL QUR’AN dan refleksialamalquran.

MANUSIA PERLU MEMILIKI KEKUATAN, KEBERANIAN DAN KECERDASAN Ke   2


Telah digambarkan sebelumnya Allah swt bersumpah dengan kuda perang, yang dalam keadaan perang mampu berlari kencang, hilir mudik, dengan memancarkan percikan bunga api dari keempat kakinya karena kekuatan pijakan kakinya.  Dan peperangan di waktu subuh menunjukkan bahwa kuda-kuda yang dipelihara itu bukan untuk kebanggaan, kesombongan, ingin pujian akan tetapi untuk melumpuhkan kekuatan musuh atau untuk menghadang serangan musuh. Mengapa Allah bersumpah dengan menggambarkan seperti ini ? Karena kebanyakan manusia itu kurang rasa bersyukurnya kepada Allah swt atas berbagai macam kenikmatan yang telah diterimanya, baik apakah yang ada di luar dirinya maupun apa yang masuk ke dalam dirinya. Apabila manusia itu banyak yang mensyukuri berbagai nikmat-Nya berarti mereka mengakui adanya Allah swt, namun apabila yang terjadi sebaliknya, maka Allah swt akan marah dan murka kepada mereka. Kemarahan dan kemurkaan Allah dilambangkan dengan kuda perang. Marilah kita perhatikan firman-Nya di dalam Q.S Al Adiyat 100 : 6 yang berbunyi sebagai berikut

إِنَّ الْإِنسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ [١٠٠:٦]
 sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,

Setelah Allah swt bersumpah yang isi sumpahNya menerangkan bahwa kebanyakan watak manusia itu mengingkari kebenaran, tidak mau mengakui hal-hal yang menyebabkan mereka harus bersyukur kepada Allah swt.  Yang mau bersyukur kepada Allah swt itu hanyalah sebagian kecil dari orang-orang yang mendapatkan taufik, hidayah, petunjuk dan hikmah dari Allah swt dan orang-orang yang selalu berusaha menjauhkan diri dari perbuatan munkar.

Sebenarnya setiap diri manusia itu punya potensi atau tenaga, kecerdasan, keberanian. Apa yang telah dimilikinya itu manusia tidak bisa mengendalikannya sehingga sifatnya  menjadi liar seperti kuda dan menyebabkan ingkar kepada Allah swt.
Sifat yang terpendam dalam diri manusia yang seperti ini menyebabkan ia tidak mementingkan apa yang ada di sekelilingnya, tidak menghiraukan apa yang akan terjadi di masa mendatang dan melupakan apa yang telah diperbuatnya di masa lalu.

Di saat Allah swt memberikan suatu kenikmatan berupa harta,tahta,ilmu, lalu dia bingung mau pilih yang mana berbuat kebaikan atau keburukkan ? Dan ternyata yang muncul di hatinya adalah perbuatan buruk. Sikapnya berubah menjadi kasar, kejam, kikir, bakhil. Jabatan yang telah dia terima banyak disalah gunakan, ilmu yang telah dia dapat banyak digunakan untuk menipu orang, harta yang telah dia dapat banyak digunakan untuk menjalani riba, kepada wanita dianggapnya barang mainan, selagi seneng dipuji-puji, didasayang, begitu sudah bosan dicampakkan. Harta yang di  dapatnya hanya untuk mengumbar hawa nafsu dan pemuas syahwat.

Para sahabat semuanya sebenarnya setiap manusia itu punya nurani dan nurani ini hanya terisi oleh sifat-sifat yang baik. Walaupun mereka berbuat ingkar, aniaya, dusta, zalim, fitnah semuanya itu diakui oleh dirinya dan sadar bahwa itu bertentangan dengan nuraninya. Mereka juga menyadari bahwa bumi yang dipijak, air yang diminum, makanan yang dimakan, udara yang dihirup itu semuanya milik Allah swt, tapi pengakuan itu hanya di mulut saja, karena hatinya sudah penuh dengan noda-noda hitam ( dosa-dosa ).
Oleh karena itu kelak di akhirat seluruh anggota tubuh semuanya akan bicara sebagai saksi diri masing-masing, dan pengakuan mereka ini akan lebih kuat daripada pengakuan diri sendiri.Sesuai dengan firman Allah swt di dalam Q.S Al Adiyat 100 : 7 yang berbunyi sebagai berikut

وَإِنَّهُ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌ [١٠٠:٧]
 dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,

Para sahabat semuanya semoga saja semua ini dijadikan pembelajaran oleh kita semuanya. Allah  Maha Pengasih, semua makhluk-Nya dikasihi sesuai kodratnya baik yang beriman dan bertakwa maupun yang kafir, munafik dan fasik selama mereka masih berada di dunia. Akan tetapi Allah juga Maha Penyayang, Dia hanya menyayangi bagi mereka yang beriman dan bertakwa kepada-Nya selama mereka berada di dunia dan juga ketika mereka kembali ke akhirat kelak.

Barakallaahufiikum…… Salam santun dari kami untuk para sahabat semuanya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya serta dapat membukan hati, jiwa dan akal fikiran kita yang selama ini telah tertutup.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Salam dan bahagia

Penulis      : Ki Kartawijaya Al Adiyat
Pekerjaan  : Anggota Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar