Jumat, 29 November 2013

HANYA ORANG-ORANG BERIMAN YANG MENDAPAT KARUNIA ALLAH.

.
Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Jum’ah 62 : 2 yaitu :
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ [٦٢:٢]
Dia lah yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

Melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa “Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka “ maksudnya Allah telah memilih diantara kaum itu seorang Rasul yang buta huruf ( yang masih polos, yang masih murni, yang belum tahu apa, kemudian Allah mengajarkan Kitab dan Hikmah ( As Sunnah ) untuk disampaikan kepada umatnya sebagai peringatan dan berita gembira dari Allah .

Kemudian Allah menjelaskan ayatnya yaitu , “, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah) “. Maksudnya setelah Allah memilih seorang Rasul dan telah memberikan Kitab sebagai pedoman bagi manusia dan Hikmah sebagai penyempurna prilaku bagi manusia, lalu disampaikanlah kepada mereka ( umatnya ) tentang peringatan-peringatan dari Allah yaitu selama manusia berada di dunia Allah telah memberikan perintah dan larangan bagi manusia, hal ini Allah sampaikan itu demi kebaikan, keselamatan dan kebahagiaan manusia itu sendiri baik ketika mereka berada di dunia maupun ketika kembali ke Allah, dan manusia tinggal memilihnya jalan yang mana yang akan ditempuh , apakah mau mentaati segala perintah Allah atau menentangnya, tidak mau menjalaninya. .

Peringatan Rasul kepada manusia adalah bagi siapapun yang tidak mau mengikuti aturan main Allah dan Rasul-Nya, misalnya yang seharusnya perintah itu dilaksanakan , tapi tidak dilaksanakan dan yang seharusnya dilarang oleh perintah, sebaliknya dikerjakan, yang kesemuanya itu merupakan peringatan dari Allah dan Rasul-Nya, maka manusia yang seperti ini akan celaka, akan dihinakan oleh Allah baik di dunia maupun di akhirat. Allah tidak mau menolong dan menyelamatkan mereka, harta benda yang mereka kumpulkan selama hidup termasuk anak-anaknya tidak bisa membantunya, semuanya ditolak Allah. Sungguh manusia yang seperti ini hidupnya selalu dalam kerugian dan dalam kesesatan yang nyata. 

Sebaliknya berita gembira dari Allah dan Rasulnya bagi manusia adalah siapapun yang mau menjalani aturan Allah dan Rasulnya, dan melaksanakan aturan main itu dengan baik dan benar. Artinya yang dikatakan baik itu belum tentu benar, namun kalau benar pasti baik. Kesemua aturan itu dilaksanakannya hanya karena Allah dan hanya untuk Allah sesuai dengan petunjuk Rasul-Nya, maka Allah akan mengangkat derajat yang tinggi di sisi-Nya, akan memuliakannya dan akan menolong dan membantunya baik ketika mereka hidup di dunia mapun ketika mereka kembali ke hadapan Allah di akhirat .


Kemudian Allah melanjutkan penjelasannya , “Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,” artinya semua yang Allah lakukan itu memang prilaku manusia itu sudah diketahui oleh Allah baik dalam hal segala  kelebihannya maupun kekurangannya, dan sesuai dengan apa yang telah Allah ucapkan bahwa Dia menciptakan manusia sebagai khalifah di dunia itu artinya sebagai makhluk yang mulia, sebagai pemimpin selama mereka berada di dunia. Yang dimaksud sebagai pemimpin disini adalah manusia harus bisa memimpin, membimbing, memelihara, menjaga dan  melindungi dirinya sendiri. Jadi kalau untuk keperluan dirinya sendiri saja masih belum mampu maka jelas mereka tidak akan mampu bagaimana akan mampu melakukan terhadap orang lain seperti terhadap dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar