Rabu, 31 Desember 2014

KEJUJURAN ADALAH PRILAKU YANG MULIA




Nabi saw bersabda ;
“Sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan (“produktivitas dan kualitas yang baik”), dan kebaikan itu akan menghantarkan kepada surga (KEKAYAAN). Seseorang yang berbuat jujur oleh Allah akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya bohong (‘Produktivitas buruk’)  itu akan menunjukkan kepada kelaliman (“Penyebab Susah/penyebab melarat”), dan kelaliman itu akan menghantarkan ke arah neraka (KEMISKINAN). Seseorang yang terus menerus berbuat bohong (“produktivitas buruk”) akan ditulis oleh Alloh (TAKDIR) sebagai pembohong (“ORANG MISKIN”).” (HR ; Bukhari dan Muslim)

Sifat jujur adalah modal dasar di dalam kehidupan. Dengan berbuat jujur maka sama saja menanamkan kepercayaan terhadap orang lain. Semakin banyak kejujuran yang kita tanamkan kepada orang lain, maka mereka akan semakin percaya kepada kita.

Bila sifat jujur ini ditumbuh kembangkan pada diri kita, maka sifat kejujuran ini akan menghantarkan kita ke arah keberhasilan, kekayaan, kesuksesan , karena segalanya akan dipermudah, dan dilancarkan oleh Allah.

Seseorang yang berbuat jujur oleh Allah akan dicatat sebagai orang yang jujur. Hidupnya akan tenang, tenteram dan damai. Tidak akan terpengaruh dengan hingar bingarnya kesenangan duniawi. Dia akan mengetahui mana kesenangan yang akan mendatangkan nikmat dan mana kesenangan yang akan manjadikannya celaka dan sengsara .

Lawannya jujur adalah dusta/kebohongan. Datangnya penyakit dusta ini biasanya sebagian besar adalah karena pengaruh duniawi. Sehingga oarng yang tadinya jujur, yang tadinya baik, yang tadinya ramah, bisa berobah berbalik menjadi pendusta, prilakunya buruk, dan selalu zalim terhadap sesamanya gara - gara harta yang nilainya tidak seberapa.

Siapapun yang selalu dusta maka oleh Allah akan dicap sebagai pendusta. Dan kehidupannya akan selalu susah, merasa tidak puas, semakin banyak yang dia miliki, maka merasa semakin nampak kurangnya. Kalau bisa dunia seisinya itu menjadi miliknya. Dia tidak punya rasa peduli terhadap orang lain. Pendusta ini akan banyak musuhnya, kalaupun ada juga teman tapi yang memiliki karakter yang sama.

Terutama di lingkungan kerja, orang yang jujur itu biasanya gak punya teman, hidupnya terasing, dan selalu diusahakan agar dia ini terpojok. Kalau bisa dikeluarkan dari perusahaan itu. Karena bagi mereka orang yang jujur ini diibaratkan duri dalam daging.

Namun Allah selalu melindungi siapapun yang selalu berbuat jujur, semakin kuat para pendusta mengganggunya, maka akan semakin kuat pula Allah membentenginya.

Berbuat jujur itu memang pahit, tapi pahitnya ini bukan sebagai racun, akan tetapi sebagai obat yang amat mujarab.

Semoga kita semua bisa mencontoh kepribadian rasulullah saw yang telah diberi gelar oleh masyarakat waktu itu dengan sebutan “Al Amiin” ( Yang Dipercaya )


Aaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar