Sabtu, 07 Februari 2015

BANYAK YANG BUTA HATI

KEBUTAAAN  HATI  

Keberadaan manusia di dunia ini pasti membutuhkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk kita. 

Dalan mencari kebutuhan hidup ini berbagai cara dilakukan oleh manusia. Ada yang ingin cara cepat, tapi ada juga yang memang harus diperoleh dengan cara lambat. Biasanya yang dilakukan dengan cara cepat atau yanglebih populer istilah zaman sekarang adalah cara instant itu, adalah banyak tidak benarnya dari pada benarnya. 

Akan tetapi yang melalui proses lama dibutuhkan keuletan, ketawakalan dan kesabaran serta ketabahan, namun hasilnya akan mendatangkan kebarakahan, hati dan jiwa akan tenang dan tenteram.  

Orang yang mencari rezeki dengan sungguh-sungguh guna mencukupi kebutuhannya, akan tetapi dengan mengabaikan perintah Allah yang sudah menjadi kewajibannya disebutnya orang yang sudah buta hati atau mengalami penyakit kebutaan hati.  

Allah berfirman, 
“ Dan carilah apa yang telah dianugerahkan kepadamu ( kebahagiaan ) akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari ( kenikmatan dunia )  (  QS 28 : 77 ) . 

Melalui ayat ini Allah telah memerintahkan kepada kita semua sekaligus sebagai peringatan dan teguran yang amat halus dengan tujuan tidak menyakiti hambaNya. Menurut-Nya dunia ini luas bumi yang Dia ciptakan sebagai lantai dan langit sebagai atap serta segala isinya, yang semuanya masih bahan baku diperuntukkan untuk manusia. 

Seluruh isi alam semesta ini untuk melayani manusia, untuk memenuhi kebutuhan manusia, untuk membahagiakan manusia. Namun dengan satu syarat lakukanlah sesuai dengan perintahNya,jangan menyimpang dari aturan mainNya. 

Dia amat tahu kebutuhan manusia, karena manusia harus bisa mempertahankan hidupnya dan menumbuh kembangkannya, selama masih belum mencapai batas ketentuannya ( mati ). Jadi selagi masih diberi kesempatan hidup, maka carilah rezeki itu dengan cara yang halal. 

Tanamkan amal kebajikan dengan berbagai macam cara dengan sarana dunia yang tetah didapatnya untuk menggapai kebahagiaan akhirat yang hakiki, yang kekal abadi. 

Bila kita hanya mengutamakan untuk urusan dunia saja, Dia pasti akan memberi, tapi untuk akhiratnya nol besar. Akan tetapi bila dengan sarana dunia yang ada digunakan untuk menggapai bekal akhirat, maka akhiratnya akan dapat dan dunianya juga akan di dapat.

Wallaahu a'lam bish shawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar