Senin, 29 September 2014

SURAT AL BAQARAH AYAT 207



Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah  ayat 207 yang berbunyi

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ [٢:٢٠٧]

Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. 

Melalui ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita semua bahwa diantara hamba Allah ada yang sudah tidak memikirkn dirinya sendiri, akan tetapi setiap ucap   dan laku serta lampahnya dipeuntukkan hanya untuk Allah  dan karena Allah .

Mereka menyadari bahwa apa yang ada pada dirinya hanyalah titipan Allah apakah harta ataupun ilmu .

Ilmu yang mereka peroleh bukan hanya untuk dirinya sendiri aja, akan tetpi disebarkan untuk kemaslahatan orang banyak. Dan pada saat penyampaian ilmu itu mereka tidak meminta biaya yang akan memberatkan orang lain, tapi cukup imbalannya hanya dari Allah, karena mereka sudah yakin Allah tidak akan menelantarkannya.

Harta yang didapatpun disamping untuk menafkahi keluarga juga sebagian dikeluarkan untuk fakir, miskin, menyantuni anak yatim, dan sebagian lagi untuk membantu orang2 yang lemah yang sudah tidak dapat lagi bekerja. Mereka sadar bahwa harta yang didapat ini akan ditanyakan oleh pemiliknya , dari mana dirolehnya, dengan cara apa, lalu cara mengeluarkan harta itu bagaimana ? 

Semakin banyak harta yang mereka miliki maka semakin bertambah pula menebarkan amal kebajikan. Semakin banyak ilmu pengetahuan yang dimilikinya maka semakin banyak pula dia ebarkan sebagai suatu tanaman, agar kelak bisa dinikmati oleh generasi berikutya.

Jumat, 26 September 2014

SURAT AL BAQARAH AYAT 204 - 206




Allah swt memberitahukan  kepada kita semua bahwa di dalam kehidupan ini berbagai macam karakter manusia yang intinya adalah ada yang berjalan di atas aturan main-Nya dan mengikuti ajaran Rasul-Nya untuk meraih rido-Nya dan ada pula yang berjalan di muka bumi ini selalu menentang aturan main-Nya dan tidak mau mengikuti ajaran Rasul-Nya

Bagi orang-orang yang selalu taat tunduk patuh terhadap aturan main Allah dan Rasul-Nya inilah yang selalu berjalan di atas jalan yang benar, jalan yang lurus, jalan yang diridoi Allah, yaitu suatu jalan yang menuju keselamatan  dan kebahagiaan baik ketika mereka berada di dunia maupun ketika kembali ke akhirat. Untuk hal itu maka ikutilah ajarannya, janganlah anda ragu untuk melaksanakannya selama apa yang disampaikan itu masih sesuai dengan Al Qur'an dan Hadist.

Bagi orang-orang yang tidak mau taat kepada Allah dan RasulNya janganlah anda ikuti, berhati-hatilah dengan orang-orang yang seperti ini misalnya

Ada orang-orang yang memiliki harta benda berlimpah , rasa sosialnya tinggi. Mereka banyak bersadaqah, banyak membantu orang-orang yang lemah, kalau Hari Raya Idul Adha selalu memberikan korban sembelihan banyak, kalau berbicara amat menarik, amat paham tentang aturan agama, gaya bicaranya seperti seorang ulama yang alim.

Padahal dari apa yang telah dilakukannya itu semuanya bertentangan dengan isi hatinya. Sebenarnya apa yang dilakukannya itu hanyalah untuk mengelabui dan meyakinkan orang lain agar orang lain percaya kepadanya. Mereka sebenarnya banyak membikin kerusakan di muka bumi. Hasil uang yang didapat adalah hasil korupsi, manupulasi, judi, mengurangi timbangan dan ukuran, menipu serta riba, banyak menzalimi orang lain. Namun karena perbuatannya amat halus dan rapih, sehingga tidak diketahui oleh orang banyak. Mereka gak sadar bahwa semua itu dibawah  pengawasan Allah.

Walaupun mereka telah berbuat banyak kebaikan terhadap orang lain, semua amalnya itu ditolak Allah, karena apa yang didapatnya itu adalah dengan cara-cara yang tidak halal.

Apabila ada orang lain yang berbicara kebenaran mereka merasa dikritik, lalu timbul kebenciannya. Semua orang itu harus mematuhi ucapannya, Lalu mulailah mempengaruhinya, digoyang keimanannya agar mereka kembali ke jalan yang dilakukannya. Inilah yang disebut orang-orang yang sombong .

Allah paling tidak suka terhadap orang yang sombong walaupun mereka itu ilmu agamanya mendalam, ilmu pengetahuannya banyak, wawasannya luas. Kepada orang-orang yang demikian maka Allah akan hancurkan mereka sedikit demi sedikit dengan kesombongannya itu

Semua yang telah diuraikan itu terangkum dalam firman Allah di dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 204 - 206

Kamis, 25 September 2014

SURAT AL BAQARAH AYAT 202 - 203




Orang yang berhaji itu syarat utamanya adalah harus bertaqwa kepada Allah. Maksudnya apa yang dilaksanakan itu hanya untuk Allah dan karena Allah.

Janganlah di dalam berhaji itu tercampuri urusan duniawi sedikitpun, kalau ingin mendapatkan haji yang murni, maksudnya jangan mekirkan oleh-oleh, pengen beli itu dan ini, ingin berkunjung ke itu da ini mumpung lagi berada di Makkah atau Madinah.

Pada hari Tasyrik, 3 hari setelah Idul Adha, perbanyak baca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Dengan membaca tasbih niatkan kita mensucikan Allah, dengan mensucikan Allah berarti mensucikan seluruh anggota tubuh kita. Dan dalam prilaku sehari-harinya janganlah kita berbuat yang akan mengotori tubuh kita dengan dosa-dosa.

Dengan mengucap tahmid berarti kita memuji-muji Alla. Dengan memuji Allah berarti sama saja memuji diri kita sendiri, Untuk itu setelah kita dipuji-puji oleh diri sendiri maka janganlah dikotori dengan perbuatan yang tercela yang akan mengotori tubuh kita.

Dengan mengucap tahlil berarti kita hanya menyembah Allah tidak akan mempersekutukanNya. Untuk itu kita jangan sampai mengotori ke Esaan daripada Allah.

Dengan membaca takbir berarti kita membesarkan Allah. Hanya dia yang Maha Besar tidak ada yang menadinginya. Bila kita masih mencari kekuatan kepada selain Allah, misalnya dengan mendatangi kuburan keramat lalu meminta agar yang didatangi itu memohonkan sesuatu untuk dirinya, karena beliau dekat dengan Allah, atau meminta sesuatu dari benda benda yang dianggap memiliki kekuatan, maka gugurlah apa yang dibaca tersebut.

Ingat semua berasal dari Allah dan kelak akan kembali ke Allah untuk dimintai pertanggung jawaban atas apa yang telah dikerjakannya.

Yang berbuat baik dibalas dengan kebaikan dan yang berbuat buruk dibalas dengan keburukan walau hanya sebesar zarah dan tidak ada yang dirugikan sedikitpun.

SURAT AL BAQARAH AYAT 196 - 201




Allah swt berfirman di dalam QS  Al Baqarah ayat 196 -  201  menjelaskan tetang ibadah haji yaitu

1.     Ibadah haji merupakan pelaksanaan rukun Islam yang ke lima ;

2.     Harus mencukur sebagian rambut di kepalanya ;

3.     Apabila tidak dicukur wajib karena sesuatu penyakit, maka wajib berfidyah, bisa dengan berpuasa, bersedekah atau berkorban ;

4.     Tidak boleh membunuh binatang selama berhaji ;

5.     Setelah meninggalkan mudzalifah lalu menuju masjidil Haam sambil berdzikir dengan menyebut nama Allah  ;

6.     Memohon ampunan Allah atas segala dosa-dosa yang pernah dilakukannya berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.

7.     Sekembalinya dari berhaji maka harus ada perubahan sikap dan prilaku yang positip agar bisa menjadi haji yang mabrur.

8.     Baca doa rabbanaa aatina fiddunyaa hasanah wafil aakhirati hasanah waqinaa adzaaban naar.


9.     Doa ini merupakan perjanjian dengan Allah yaitu selama berada di dunia akan menenamkan amal kebajikan yang diridoi Allah, melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi apa yang dilarang Allah demi untuk kepentingan bekal hidup di akhirat. Dan mohon dilindungi Allah dari segala prilaku yang buruk yang akan membuat dirinya celaka, disiksa dan diazab Allah

Senin, 22 September 2014

SURAT AL BAQAAH AYAT 194






Allah swt berfirman di dalam QS  Al Baqarah ayat 194 -  yang berbunyi ;

الشَّهْرُ الْحَرَامُ بِالشَّهْرِ الْحَرَامِ وَالْحُرُمَاتُ قِصَاصٌ ۚ فَمَنِ اعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ [٢:١٩٤]
Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishaash. Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

Yang dimaksud bulan haram dengan bulan haram adalah bulanZulka’idah , Zulhijah, Muharam dan Rajab
Ke empat bulan ini adalah bulan-bulan yang amat dihormati. Boleh dibilang bulan yang disucikan.

Artinya di dalam bulan-bulan tersebut manusia tidak boleh saling bermusuhan, bahkan harus saling memperkuat persatuan dan kesatuan baik dalam akidah maupun dalam kehidupan bersama. Karena semuanya adalah hamba Allah, semuanya yang menciptakan Allah .

Seandainya dalam bulan-bulan itu manusia ada yang membuat peperangan atau permusuhan, atau berbuat zalim terhadap sesamanya , maka wajib diingatkan, apabila masih tidak mempan, maka boleh diperangi. Akan tetapi tidak boleh melebihi batas apa yang dia kerjakan.

Lebih baik ajaklah mereka berdamai, beriman dan bertaqwa kepada Allah, sadarkan mereka, tapi jangan memaksa. Paling tidak ajaklah mereka berfikir dan mempertimbangkan saran yang diberikan tersebut. Apa kebaikannya dan keburukannya. Maksudnya bila mereka mengikuti berbuat baik, maka kebaikan itu untuk mereka sendiri, dan bila mereka berbuat buruk, maka keburukan nya itu untuk mereka sendiri.

Bahkan hukuman Allah akan lebih berat lagi bila kebenaran sudah disampaikan lalu mereka masih tetap pada pendiriannya sendiri. Dalam menyampaikan kebenaran itu sampaikan saja, tapi jangan memaksa orang lain harus mengikutinya. Ikuti jejak perjalanan Rasulullah saw. Beliau juga hanya menyapaikan amanah Allah. Urusan selanjutnya serahkan kepada Allah.

SURAT AL BAQARAH AYAT 192 - 193




Allah swt berfirman di dalam QS  Al Baqarah ayat 192 – 193 yang berbunyi ;

فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ [٢:١٩٢]
Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ ۖ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِينَ [٢:١٩٣]
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.

Melalui kedua ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita semua yaitu apabila mereka yang telah berbuat keburukan, lalu diingatkan sesuai dengan yang Allah perintahkan khususnya kepada mereka yang telah melakukan pembunuhan, dan suka menyebarkan fitnah kemudian mereka masih tetap pada pendiriannya, maka tinggalkanlah mereka.

Akan tetapi apabila mereka mau berubah menjadi baik, memohon ampunan Allah dan bertobat kepadaNya , maka janganlah mereka diasingkan gaulilah mereka, karena mereka juga saudara sesama agama.

Ingat yang namanya taat kepada Allah itu harus murni hanya tunduk, patuh kepadaNya, apa yang dilakukan itu semuanya karena Dia, dan hanya untukNya. Jangan dicampuri urusan duniawi. Allah juga tahu kebutuhan setiap hambaNya.


Apabila mereka sudah insyaf, lalu berapa saat kemudian berbuat lagi dan juga memusuhi kita maka semua itu urrusan Allah, serahkan mereka kepada Allah penyelesaiannya, karena mereka sudah termasuk golongan orang-orang zalim.

Rabu, 17 September 2014

SURAT AL BAQARAH AYAT 191



Allah berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat  191 yang berbunyi

وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّىٰ يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ ۗ كَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ [٢:١٩١]
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.

Allah swt memerintahkan kepada kita semua untuk, “Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka” maksudnya membunuh mereka itu bukan membunuh orangnya, akan tetapi membunuh keyakinannya, adatnya, sikap dan prilakunya.

Lalu, “usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah)” maksudnya janganlah mereka dijadikan teman, jangan bergaul dengan mereka, karena akan membahayakan, bisa mempengaruhi, mengajak untuk berbuat tidak baik ,

Lalu, “fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan” maksudnya hindari perbuatan fitnah, karena akibat perbuatan itu orang lain bisa jatuh harga dirinya, tercoreng nama baiknya, bisa mematikan dalam mencari karunia Allah . Hal ini terjadi karena sudah tidak bisa dipercaya lagi oleh orang lain.

Lalu, “janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu , maka bunuhlah mereka” makudnya janganlah masjid, tajug, langgar yang merupakan rumah suci Allah digunakan untuk menyebarkan keburukan, berdebat  soal keyakinan. Oleh karena itu, sikap yang demikian haus diusir. Usahakan tempat suci rumah Allah itu hanya diggunakan untuk kegiatan agama saja. Namun apabila mereka berbuat di tempat itu maka boleh diingatkan di situ.

Sekarang coba perhatikan dimana kita shalat di masjid,tajug,atau langgar, mereka sambil menunggu waktu shahat dari waktu ke  waktu, misalnya dari Maghrib ke Isya, apa yang mereka lakukan ? Ada yang bicara proyek, ada yang bicara tentang usaha, dengan, pertanian, keluarga, atau orang lain yang semuanya tentang urusan dunia. Orang-orang seperti ini lah yg perlu diingatkan, bukan ktanya ikutan, kalau sudah diingatkan masih saja tidak berhenti maka usirlah mereka agar bicara urusan dunia jangan di rumah Allah, tapi di luar tempat itu



Lalu ,” Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. “. Karena orang kafir itu selalu berbuat zalim pada orang lain, maka lama kelamaan tidak punya teman untuk bergaul, semakin jauh dari kebenaran, hidupnya selalu dalam kesesatan

SURAT AL BAQARAH AYAT 190



Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah 2 : 190

وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ [٢:١٩٠]

Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

Melalui ayat ini Allah memerintahkan dan sekaligus memberitahukan kepada kita semua bahwa,pada "  perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu " artinya kepada mereka yang terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi menentang, bahkan menghalangi orang lain untuk beribadah kepada Allah harus dilawan, jangan dibiarkan saja, apalagi kalau sudah sampai membuat gelisah dan resah orang-orang  yang beribadah kepada Allah. 

Lalu, "(tetapi) janganlah kamu melampaui batas" artinya di dalam memerangi mereka jangan terlalu kasar, lakukan dengan peringatan secara halus, kalau masih belum berubah, lakukan lebih keras, apabila masih tetap seperti itu, maka boleh dengan cara kasar.

Mengapa harus dilakukan dengan cara kasar ? Karena perbuatan mereka itu sudah benar-benar melampaui batas. Dan Allah benar-benar tidak suka kepada orang-orang yang berbuat terlalu berlebihan atau melampaui batas

Kamis, 11 September 2014

SURAT AL BAQARAH AYAT 189





Assamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 189    yang berbunyi :

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ [٢:١٨٩]

Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

Melslui ayat ini Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk berkata kepada umatnya

1.     Apabila bentuk bulan seperti sabit yaitu tanggal 8 , 9 Dzulhijah tanda dimulainya ibadah haji

2.    Apabila mau memasuki pintu rumah, apalagi rumah Allah, maka harus dari depan, jangan dari belakang ;

3.    Bertaqwa kepada Allah dan RasulNya , menjalani apa yang diperintahkan kepadanya dan menjauhi apa yang dilarang olehNya;

4.    Maksud dari, “ masuklah ke rumah-rumah  dari pintu-pintunya” artinya gunakan dan mnfatkan segala sesuatu itu sesuai dengan fungsi dan kegunaannya ;

5.    Apabila hal-hal yang telah diuraikan tersebut dijalani, maka akan termasuk golongan orang-orang yang beruntung.

Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang beruntung di sisi Allah, bukan menjadi orang-orang yang rugi. Aaaaamiin


Wallahu a’lam bishawab. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaaatuh

Rabu, 10 September 2014

SURAT AL BAQARAH AYAT 188



Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 188 -   yang berbunyi :

وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ [٢:١٨٨]

Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. 

Melalui ayat ini Allah memberitahukan dan mengingatkan kepada kita semua agar kita diperintahkan untuk mencari karunia-Nya dengan cara masing-masing sesuai dengan kadar kesanggupannya.

Adapun caranya bisa dengan cara bertani , berdagang , bekerja sebagai karyawan apakah di negri ataupun di swasta atau berwira usaha. Dan semua pekerjaan itu harus dlakukan dengan cara halal. Bukan dengan cara korupsi, manipulasi, riba, menipu , merampok dan sejenisnya.

Kita tidak bisa hanya dengan berdoa saja siang dan malam tanpa dibarengi usaha. Terutama sekali orang yang kegiatannya berdakwah, jangan saja meminta sesuatu kepada yang diberi dakwah. Jangankan kita. Rasulullah saw saja pernah ditegur oleh Allah apakah beliau dalam berdakwah itu  meminta sesuatu kepada mereka, sehingga memberatkan mereka sampai mereka tidak mau belajar agama Islam. Dan beliau pun menjawab bahwa beliau hanya bertugas menyampaikan amanah Allah swt, tidak pernah meminta biaya sepeserpun kepada mereka. Dan balasan itu hanya mengharapkan dari keridoan Allah saja. 

Sekarang bagaiman dengan kita,  kalau memanggil mubaligh untuk ceramah harus membayar berapa, kalau khatib untuk shalat Jum'at dibayar berapa, termasuk juga dengan Imamnya. Belum lagi kalau ada di antara kita meminta bantuan solusi kepada yang faham agama. Lalu diberinya saran, lalu diberinya doa dengan satu atau dua ayat dari Al Qur'an, tapi dimintai mahar. Sebab doa itu akan manjur kalau ada maharnya. Sedangkan Allah saja tidak ada mahar apa-apa. 

Cara-cara yang seperti inilah yang disebut mencari karunia Allah dengan cara yang bathil . Cara seperti ini merupakan perbuatan menzalimi sesama saudara Muslim. Dan lebih luas lagi para penguasa menyalah gunakan kekuasaannya untuk memeras rakyatnya atau bawahannya. Para ahli hukum menyalah gunakan hukum dalam menyelesaikan suartu perkara. Para ulama menyalah gunakan agama untuk kepentingan pribadi atau golongan. Para pedagang mengurangi ukuran dan timbangan dan sejenisnya

Sebenarnya mereka itu tahu bahwa apa yang dilakukannya itu telah menyimpang dari aturan main hukum, baik hukum pemerintah maupun hukum agama, bahkan sampai ke hukum rumah tangga. Nuraninya sebenarnya mengingatkan jangan berbuat begitu karena akan mencelakai dirimu, namun sayang hatinya sudah penuh dipengaruhi hawa setan sehingga jeritan nuraninya itu tidak didengar.

Demikianlah peringatan Allah melalui ayat ini dan pasi Allah akan menyediakan balasan bagi mereka. Balasan itu bisa langsung dibuktikan di alam dunia dengan cara memberi penyakit yang susah sekali disembuhkan, dirampok , digarong, ditipu, dan sebagainya. Dan di akhirat tetap akan disidang kembali oleh Allah. Di dunia masih ada kebijaksanaan, bantuan dan pertolongan, sampai perlindungan. Tapi kelak di akhirat tidak ada penolong, atau pelindung, semua akan diperlakukan dengan adil. Baik dibalas baik, buruk dibalas buruk

Semoga kita di dalam mencari karunia-Nya itu berada di jalan yang benar, jalan yag diridoi oleh-Nya sehingga dalam menjalani kehidupan ini mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Aaaamiin.

Wallahu bishawab. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh


Selasa, 09 September 2014

KECIL ATAU SEPELE TAPI BESAR BAHAYANYA



Rasulullah saw bersabda, “ Tidak ada iman bagi orang yang tidak dapat dipercaya terhadap amanat yang diembannya, dan tiak ada agama bagi orang yang tidan dapat menepati janjinya “

Rasulullah saw bersabda, “Setiap orang dari kalian semua adalah sebagai seorang pemimpin, dan setiap orang dari kalian semua akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya “

Rasulullah saw bersabda, “ Sampaikan amanat kepada orang yang mempecayakannya kepadamu, dan janganlah kamu mengkhianati orang yang telah mengkhianatimu “

Rasulullah saw bersabda, “ Umatku senantiaa dalam kebaikan, selama tidak memandang amanat sebagai keuntungan dan sedeqah sebagai kerugian “

Rasulullah saw berpesan melalui beberapa hadist di atas kepada kita semua yaitu :

1.      Orang yang tidak bisa memegang amanat adalah orang kafir ;

2.      Orang yang tidak bisa menepati janji termasuk orang yang tidak beragama ;

3.      Semua diantara kita akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah, karena kita sudah dijadikan pemimpin, jadi harus bisa memimpin diri sendiri ;

4.      Janganlah kita mengurangi atau menambahkan amanat, apalagi mengkhianatinya terhadap amanat yang telah dipercayakan kepada kita ;

5.      Barangsiapa yang dititipi amanat dan dengan amanat itu tidak menganggapnya suatu keberuntungan, maka termasuk orang baik ;

6.      Barangsiapa yang dititipi amanat dan dengan amanat itu tidak menganggap akan merugikan dirinya atau mengganggu dirinya maka termasuk orang yang baik.

Itulah mengapa dikatakan kecil atau sepele karena amanat itu ringan menerimanya, akan tetapi amat besar resikonya. Apabila amanat itu dapat dilaksanakan dengan baik dan benar maka akan mendapatkan pahala yang luar biasa. 

Tapi apabila amanat itu tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan benar, maka akan besar akibatnya yaitu dianggap orang yang tidak bergama, dan di cap sebagai orang kafir. Walaupun dirinya nampak oleh kita rajin ibadahnya.

Semoga kita semua dapat melaksanakan amanat Allah dengan baik dan benar. Aaaaamiin

SURAT AL BAQARAH AYAT 187



Bismillaahirrahmaanirrahiim.Assalamu’alaikum warahmahmatullahi wabarakaatuh
Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 187  - yang berbunyi

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ [٢:١٨٧]

Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.

Melalui ayat ini Allah swt menjelaskan kembali yang masih ada kaitannya dengan bulan puasa Ramadhan, khususnya bagi mereka yang sudah beruah tangga yaitu :

1.     Barangkali antara suami istri itu di dalam bulan puasa sudah tidak tahan lagi menahan hawa nafsu syahwatnya untuk mengadakan hubungan, maka Allah swt mengizinkannya di malam hari. Asalkan stelah megadakan hubungan, keduanya mandi junub, atau mandi besar untuk mensucikan dirinya kembali.
2.    Akan tetapi di siang harinya saat sedang melakukan ibadah puasa, Apabila melanggar apa yang telah ditetapkan Allah maka puasanya batal ;

3.    Allah mengijinkan hal ini karena keduanya adalah saling melengkapi, saling mengisi, saling membutuhkan dan saling mengingatkan , saling menyenangkan dan membahagiakan ;

4.   Dalam melakukan hubunganpun Allah mengaturnya agar jangan sekali-kali memperlakukannya seperti binatang, tapi layani sebagai manusia yang tahu kesopanan, sesuai dengan aturan Allah ;

5.    Di siang hari berpuasalah mulai dari waktu imsyak menjelang fajar sampai matahari terbenam, waktu Maghrib . Begitu terdengar suara azan maghrib, maka segera berbuka puasa dulu, apakah minum dulu ( sebagai tazil ), lalu melaksanakan ibadah Shalat Maghrib ;

6.   Dan di malam harinya boleh makan minuk sepuasnya, tapi jangan berlebihan. Allah paling tidak suka kepada siapapun yang berbuat sesuatu itu berlebih-lebihan. Setelah shalat Isya barulah melaksanakan shalat tarawih. Salat tarawih ini hanya ada di bulan puasa. Dan di tengah malamnya boleh ditambah dengan shalat lail. Begitu waktu imsyak tiba , maka berhentilah dari makan dan minum

7.    Dan dibulan puasa ini perbanyaklah i’tikaf di masjid, merenungi diri, tafakur dalam rangka pendekatan diri kepada Allah .

8.   Bagi yang sudah mendapatkan hidayah Allah, semakin mendekati akhir Ramadhan biasanya semakin merasa sedih, karena bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini akan meninggalkannya dan menghadap Allah untuk melaporkan hasilnya , apa saja yang didapat selama dia (Ramadhan) mendampingi para hambaNya siang dan malam. Dan sedihnya itu apakah masih bisa bertemu dengan Ramadhan tahun depan.

9.   Setelah berpuasa Ramadhan dilaksanakan, maka ditutup dengan Hari Raya Fitrah, Idul Fitri, hari raya kemenangan dengan harapan di hari tersebut semua yang telah berpuasa menjadi fitrah kembali, suci dari dosa, seperti bayi baru lahir.

10. Bulan puasa ini merupakan bulan penuh latihan, penggemblengan, pengendalian untuk menuju kesempurnaan diri baik lahir maupun batin. Dan hasilnya adalah untuk menghadapi 11 bulan mendatang setelah Ramadhan sampai ketemu dengan Ramadhan tahun berikutnya. Apakah sikap dan prilakukan masih tetap sama seperti yang dulu atau berubah lebih baik.

11.  Kalau prilakunya setelah berpuasa itu lebih buruk, maka termasuk gologan orang yang celaka . Apabila sama dengan sebelumnya berarti termasuk golongan orang yang rugi . Bila berubah lebih baik, maka termasuk golongan orang yang beruntung di sisi Allah .


Wallahu a’lam bishshawab. Hadaniyallahu waiyyakum. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Senin, 08 September 2014

SURAT AL BAQARAH AYAT 186



Bismillaahirrahmaanirrahiim .  Assalamu’alaikum warahmahmatullahi wabarakaatuh

Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 186 yang berbunyi
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ [٢:١٨٦]

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Sahabat sekalian Allah swt memberitahukan kepada kita semua yaitu apabila ada yang menanyakan Allah, maka Dia langsung menjawab bahwa Dia amat dekat dengan kita, bahkan lebih dekat daripada urat leher kita

Kedekatan Allah dengan kita itu tidak bisa dilihat dengan kasad mata, namun harus dengan keyakinan yang penuh. Dan sebenarnya kedekatanNya itu bisa dirasakan oleh kita. Hal itu tergantung dari sikap kita terhadapNya.

Allah swt akan dekat dengan kita, bila kita selalu mendekatiNya. Dan Dia akan jauh bila kita menjauh. Maksuknya Allah akan mengakui, menghormati, dan menghargai kita, memuliakan kita bila kita mau mengakui, menghormati, dan menghargaiNya dan kita memuliakanNya.

Lalu Allah akan mengabulkan siapa saja yang mau bermohon kepadaNya. Dan permohonan itu harus langsung, tapa perantara apapun dan siapapun. Apakah masih ada yang bermohon menggunakan perantara ?

Sungguh masih banyak orang-orang yang berohon itu menggunakan perantara, apakah melalui benda-bedan yang dianggap memiliki kekuatan, tempat-tempat yang dianggapnya keramat, suci, semua itu menurut manusia, atau dengan ritual-ritula tertentu dengan menggunakan sesaji, atau bisa juga dengan bantuan para ulama yang dianggapnya , menurutnya dekat dengan Allah .

Semua yang tadi dijelaskan itu adalah suatu perbuatan mempersekutukan Allah. Allah akan mengampuni dosa-dosa hambaNya walau seluas samudra atau setinggi gunung, kecuali yang mempersekutukanNya ( mencari tandingan keda selain dariNya ).

Allah swt akan mengabulkan permohonan hambaNya dengan catatan memenuhi syarat sebagai berikut :
1.     Tidak mempersekutukanNya ;
2.    Mematuhi segala perintahNya dan menjauhi laranganNya ;
3.    Beriman kepadaNya, yakin kepadaNya bahwa semua kebutuhan kita itu hanya Dia yang bisa memenuhinya ;
4.    Selalu istiqamah menegakkan kebenaran dan berada di jalan yang diridoi olehNya.

Semoga kita semua selalu berusaha dekat dengan Allah dan tidak menyampaikan hajatnya kepada siapapun, kecuali hanya kepadaNya. Aaaaamiin


Hadaniyallaahu waiyyakum. Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .